- Istimewa
Kunjungan Presiden ke Rusia Dinilai Strategis untuk Perdamaian Global dan Ketahanan Pangan dan Energi
tvOnenews.com - Di tengah sorotan publik mengenai waktu kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke Rusia saat Indonesia menghadapi bencana di Sumatra, sejumlah pakar menilai langkah tersebut memiliki nilai strategis yang tidak bisa diabaikan. Community Director Evident Institute, Algooth Putranto, menyatakan bahwa pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin justru krusial untuk menyikapi eskalasi geopolitik global yang dapat berdampak langsung pada Indonesia.
“Kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo menemui Presiden Putin memiliki nilai strategis di tengah kondisi geopolitik di Eropa Timur (Ukraina) dan Timur Tengah (Palestina),” ujar Algooth. Menurutnya, posisi Rusia yang sentral dalam kedua konflik tersebut menempatkan Indonesia pada peran penting untuk mendorong dialog dan resolusi damai.
Algooth, yang pernah mengunjungi Ukraina di tengah kondisi perang pada akhir 2023, menjelaskan bahwa eskalasi konflik di Ukraina menunjukkan tren yang meresahkan dan berpotensi mengganggu stabilitas global. “Konflik di Ukraina kini menunjukkan peningkatan eskalasi ke taraf yang meresahkan karena berpotensi mengulang terganggunya pasokan minyak dunia dan bahan pangan akibat saling serang kapal pengangkut di Laut Hitam,” jelasnya. Dalam konteks ini, dialog langsung dengan Rusia menjadi penting untuk mengamankan kepentingan nasional Indonesia, terutama terkait ketahanan pangan dan energi.
Selain itu, isu Palestina juga menjadi agenda utama. Algooth menekankan bahwa Indonesia memiliki tanggung jawab moral dan konstitusional untuk turut serta dalam upaya perdamaian. “Sementara, Palestina menjadi utang Indonesia untuk menghadirkan perdamaian sesegera mungkin,” katanya. Ia menambahkan bahwa Rusia, yang hingga kini enggan berpartisipasi aktif dalam resolusi damai PBB untuk Palestina, perlu terus didorong untuk mengambil peran yang lebih konstruktif.
Dalam kunjungan terbarunya ke Ukraina pada awal 2025, Algooth tidak hanya melakukan perjalanan jurnalistik, tetapi juga memenuhi undangan KBRI Kyiv untuk memberikan kuliah umum di sejumlah kampus di Ukraina. Pengalaman langsungnya di zona konflik memberikan perspektif mendalam tentang pentingnya peran diplomasi Indonesia dalam meredakan ketegangan global.
Menanggapi kritik terkait penanganan bencana di dalam negeri, Algooth menegaskan bahwa keduanya tidak bisa dipertentangkan. Menurutnya, penanganan bencana di Sumatra telah berjalan dengan baik di bawah koordinasi pemerintah pusat dan daerah, sehingga kehadiran Presiden di tingkat global untuk menjalankan misi diplomatik tidak mengurangi fokus pemerintah terhadap urusan domestik.