- Istimewa
Isu Kedaulatan Pangan Bakal Jadi Pembahasan Utama di Rakernas HKTI 2025 dan Temu Tani Nasional
Jakarta, tvOnenews.com - Dewan Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (DPN HKTI) akan menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) HKTI 2025 sekaligus rangkaian dengan kegiatan Temu Tani Nasional pada Rabu (3/12/2025) di Jawa Barat.
Kegiatan ini sebagai forum konsolidasi nasional sektor pertanian dalam memperkuat kebijakan strategis kedaulatan pangan sesuai visi Asta Cita Presiden RI, Prabowo Subianto serta mendukung arah pembangunan pertanian dan pangan nasional menuju tahun 2026.
Sekretaris Jenderal DPN HKTI, Abdul Kadir Karding mengatakan kegiatan ini sebagai momentum strategis untuk menyelaraskan langkah pihaknya dengan agenda besar pembangunan nasional sektor pertanian dan pangan dibawah pemerintahan Prabowo.
“Rakernas HKTI 2025 bukan hanya agenda organisasi, namun menjadi gerakan nasional untuk terus memajukan pertanian Indonesia ke depan. Kami ingin memastikan Swasembada Pangan yang berkelanjutan dan penguatan hilirisasi pertanian. Tentu juga yang utama yakni kesejahteraan dan kemakmuran petani dan produsen pangan skala kecil lainnya, sesuai dengan program prioritas Presiden Prabowo,” kata Abdul, Jakarta, Selasa (2/12/2025).
“Kemandirian petani harus menjadi prioritas. Mulai dari jaminan tanah, sarana produksi, akses pembiayaan, kepastian harga, modernisasi alat dan teknologi, hingga jaminan keberlanjutan usaha tani. Karena itu, HKTI terus bersinergi dengan Kementerian Pertanian dan kementerian/lembaga terkait untuk bekerja bersama mewujudkannya," tambahnya.
Sementar itu, Wakil Ketua Umum DPN HKTI, Suroyo menegaskan bahwa Temu Tani Nasional dirancang sebagai ruang pertemuan besar seluruh pemangku kepentingan pertanian lintas sektor.
“Rakernas dan Temu Tani Nasional 2025 kami rancang sebagai ajang konsolidasi nasional stakeholder pertanian—petani, pengusaha, akademisi, pemerintah, penyuluh, mahasiswa, pemuda, sampai lembaga keuangan—untuk menyatukan persepsi melanjutkan kemajuan pertanian 2025 dan langkah bersama menghadapi tantangan pertanian ke depan,” tutur Suroyo.
Ia menjelaskan bahwa agenda utama yang akan dibahas meliputi penguatan Swasembada Pangan yang berkelanjutan dan percepatan hilirisasi pertanian.
Selain itu, kegiatan juga akan membahas soal regenerasi petani, akses permodalan, alih teknologi, serta perlindungan dan pemberdayaan petani.
Rangkaian kegiatan juga dimeriahkan Temu Mahasiswa Pertanian dan Peternakan guna mendorong peran generasi muda dalam pembangunan pertanian nasional.