- Antara
15 Pelajar Surabaya Terpapar Narkoba, DPRD Gelar Rapat Khusus
tvOnenews.com - Temuan mencengangkan terkait penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar Kota Surabaya, Jawa Timur, disikapi serius oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surabaya. Komisi D DPRD menggelar rapat khusus dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Surabaya dan dinas terkait untuk merespons ancaman yang kian meresahkan ini.
Rapat yang dipimpin Ketua Komisi D dr. Akmarawita Kadir tersebut dihadiri oleh BNN Surabaya, Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Pendidikan, Satpol PP, hingga hampir seluruh Camat di Surabaya.
Data yang menjadi pemicu rapat khusus ini adalah indikasi paparan narkoba pada 15 pelajar di Surabaya. Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, dr. Nanik Sukristina, menyampaikan hasil screening yang dilakukan pihaknya.
"Dari 30.132 siswa yang menjalani screening dan 368 siswa yang dites urine, kami menemukan 5 siswa terindikasi positif zat adiktif," ujar dr. Nanik.
Temuan ini memperkuat kekhawatiran tentang mudahnya akses zat terlarang di lingkungan pendidikan. Anggota Komisi D DPRD, Abdul Ghoni, membeberkan pola yang sangat mengkhawatirkan yang ditemukan di lapangan, yang menjadi pintu masuk pelajar pada lingkaran narkoba dan kriminalitas.
"Faktanya, mereka yang sudah makai (narkoba) mendapat akses pembelian lewat cara berutang. Awalnya gratis, lalu utang dan akhirnya mencuri karena ketagihan," ungkap Ghoni.
Ghoni juga menyebutkan bahwa temuan tersebut mengindikasikan beberapa kelurahan di Surabaya kini telah masuk kategori zona merah narkoba, sehingga membutuhkan pengawasan ekstra dan sinergi lintas instansi.
Menyikapi temuan ini, semua pihak menyatakan komitmen untuk memperkuat pengawasan dan menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak.
Anggota Komisi D lainnya, dr. Zuhrotul Mar'ah, menekankan pentingnya peran keluarga sebagai benteng utama. "Ketahanan keluarga harus kuat, bukan sekadar seminar. Selain itu, penguatan ekonomi juga penting," tegasnya.
DPRD pun mendorong agar lokasi yang kerap menjadi titik rawan transaksi, seperti warung kopi, diawasi lebih ketat, serta mengaktifkan peran Karang Taruna dalam pembinaan remaja. Semua pihak sepakat untuk memperkuat sinergi agar ancaman narkoba di lingkungan pelajar dapat diminimalisir.(chm)