news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi Arsitektur dan Desain Interior Masa Kini: Dari Hunian, F&B, Perpaduan Estetika dan Sistem Tata Udara, hingga Inovasi Lintas Negara.
Sumber :
  • Istockphoto

Arsitektur dan Desain Interior Masa Kini: Dari Hunian, F&B, Perpaduan Estetika dan Sistem Tata Udara, hingga Inovasi Lintas Negara

Tren arsitektur global kini mengarah pada konsep human-centered design, yaitu pendekatan yang menyesuaikan ruang dengan kebutuhan emosional dan aktivitas
Minggu, 30 November 2025 - 00:45 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Dalam dunia bangunan modern, desain interior dan arsitektur tidak lagi sekadar berurusan dengan estetika, keduanya menjadi fondasi penting untuk menciptakan ruang yang aman, efisien, dan selaras dengan gaya hidup masyarakat masa kini. 

Banyak referensi menyebut bahwa bangunan yang direncanakan dengan baik mampu meningkatkan kenyamanan penghuni dan mengurangi konsumsi energi. Misalnya, menurut Kementerian PUPR melalui laman resminya, desain ruang yang tepat dapat memperbaiki sirkulasi udara, pencahayaan, hingga efisiensi pemakaian energi secara signifikan.

Selain itu, tren arsitektur global kini mengarah pada konsep human-centered design, yaitu pendekatan yang menyesuaikan ruang dengan kebutuhan emosional dan aktivitas manusia di dalamnya. 

Lembaga seperti American Institute of Architects (AIA) juga menegaskan pentingnya integrasi antara teknologi bangunan dan estetika sebagai standar baru dalam pembangunan modern. Hal ini membuat peran arsitek dan desainer interior semakin strategis, bukan hanya sebagai perancang, tetapi juga inovator.

Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan industri kreatif di bidang arsitektur dan interior di Indonesia terus tumbuh. Banyak kompetisi dan pameran digelar untuk mendorong ide-ide baru, termasuk yang berfokus pada tata udara, efisiensi ruang, hingga keberlanjutan. 

Salah satu ajang yang menyoroti aspek tersebut adalah DAIKIN Designer Awards 2025, yang hadir sebagai wadah untuk mengapresiasi orisinalitas karya para profesional dan mahasiswa. Perhelatan ini menjadi momentum penting bagi para pegiat desain interior dan arsitektur. 

Ajang ini memberikan penghargaan bagi karya yang memadukan estetika ruang dengan perhatian detail pada sistem tata udara, sebuah elemen yang kini menjadi kebutuhan utama dalam hunian modern maupun bangunan komersial seperti F&B. 

Kompetisi yang berlangsung sejak April ini berhasil menarik sekitar 1.700 peserta, menunjukkan tingginya antusiasme industri kreatif Indonesia. “Terus meningkatnya jumlah peserta menunjukkan semakin meluasnya inspirasi bagi lahirnya desain ruang hidup ideal yang memberikan perhatian pada keindahan sekaligus tata udara di dalamnya. Hal yang menjadi tujuan utama kami dalam perhelatan kompetisi ini,” ujar Shinji Miyata, Presiden Direktur PT Daikin Airconditioning Indonesia.

Tahun ini, kompetisi memasuki penyelenggaraan ke-5 dan menambah tonggak baru melalui kolaborasi antara Indonesia dan Malaysia. Kolaborasi ini bukan hanya membuka kesempatan bagi peserta dari kedua negara, tetapi juga melibatkan asosiasi besar seperti DOMA Initiatives dan Malaysian Institute of Interior Designers (MIID). 

Di Indonesia sendiri, acara ini tetap bekerja sama dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) dan Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII). Dengan tema “Originality”, kompetisi ini menantang peserta menghasilkan karya terbaik untuk hunian dan bangunan F&B dalam dua kategori besar, profesional dan mahasiswa. 

Penjurian dilakukan oleh pakar dari Indonesia dan Malaysia, termasuk nama besar seperti Tan Tik Lam, Cosmas Gozali, Alex Bayusaputro, Adjunct Prof. IDr. Joe WH Chan, dan IDr. Wong Pei San. Selebritas Daniel Mananta turut menjadi juri tamu untuk kategori karya konseptual.

Dalam kategori Proyek Terbangun Arsitektur dan Desain Interior, GeTs Architects meraih predikat pemenang pertama melalui karya berjudul The Steric Spes, yang menonjolkan fasad responsif dengan pola blok beton berlapis kisi. Di posisi berikutnya terdapat Formzero dan Anima Interior sebagai juara kedua dan ketiga.

Pada kategori konseptual untuk hunian profesional, Dreamlabs Architects keluar sebagai pemenang lewat karya Weave yang terinspirasi dari tradisi tenun. Sementara itu, untuk bangunan F&B, Severus Andrew Febrian Aristoteles memenangi penghargaan utama dengan karya In Praise of Nature yang menggambarkan keteraturan alam melalui struktur kanopi tunggal.

Dari kelompok mahasiswa, karya V House oleh Syaukat Zidane dan timnya meraih penghargaan tertinggi untuk desain interior hunian. Sementara pada kategori arsitektur hunian, karya Umah Nataran karya Muhammad Hendy Gymnastiar dan I Wayan Balitar Yana berhasil menarik perhatian juri.

“Harapan kami, seluruh peserta dapat terus berkarya dan menularkan inspirasi tentang hunian ideal dan bangunan komersial kepada lebih banyak orang,” tutur Shinji Miyata.

Di sisi lain, Studio profesional seperti Solenne Space dan Helen Agustine Studio juga berhasil meraih penghargaan untuk kategori desain interior F&B berkat konsep inovatif yang memadukan material, budaya, dan modernitas.

Arsitektur dan Desain Interior Masa Kini Dari Hunian, F&B, Perpaduan Estetika dan Sistem Tata Udara, hingga Inovasi Lintas Negara
Sumber :
  • Ist

 

Pada akhirnya, perkembangan desain arsitektur dan interior di Indonesia menunjukkan bahwa kreativitas dan kebutuhan akan kenyamanan kini berjalan beriringan. Integrasi antara estetika, teknologi, dan sistem tata udara menjadi standar baru dalam menciptakan ruang yang sehat, fungsional, dan relevan bagi masyarakat modern. 

Melalui berbagai ajang, kolaborasi, dan pertukaran gagasan, para desainer, baik profesional maupun mahasiswa, semakin terdorong untuk menghadirkan karya yang bukan hanya indah, tetapi juga memiliki nilai guna yang tinggi. 

Inovasi-inovasi inilah yang diharapkan dapat terus menginspirasi industri kreatif, sekaligus memperkaya wajah arsitektur dan interior Indonesia di masa mendatang. (udn)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:05
01:59
02:45
02:14
01:33
04:47

Viral