news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi Menghadapi Tantangan Digital: Bagaimana Teknologi Baru Mendorong Ketangguhan Manufaktur Indonesia? Era Smart Manufacturing.
Sumber :
  • Istockphoto

Menghadapi Tantangan Digital: Bagaimana Teknologi Baru Mendorong Ketangguhan Manufaktur Indonesia? Era Smart Manufacturing

Dalam konteks global yang terus berubah, ekosistem manufaktur dituntut untuk adaptif. Negara-negara seperti Cina dan Singapura mempercepat pengembangan teknologi
Jumat, 28 November 2025 - 23:09 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Transformasi digital kini menjadi fondasi utama bagi industri manufaktur global. Berbagai negara maju seperti Jepang, Korea Selatan, Jerman, dan Amerika Serikat terus mempercepat digitalisasi sektor industri melalui pemanfaatan otomasi, kecerdasan buatan (AI), hingga teknologi berbasis data

Mengacu pada laporan World Economic Forum, pabrik-pabrik berteknologi tinggi yang mengadopsi sistem industri 4.0 mampu meningkatkan efisiensi hingga 30% dan menekan downtime hampir 50%.

Tren ini semakin menegaskan bahwa inovasi digital bukan lagi sekadar keunggulan kompetitif, melainkan kebutuhan mendasar untuk menjaga ketangguhan industri dalam jangka panjang.

Indonesia pun berada pada jalur percepatan yang sama. Kementerian Perindustrian melalui peta jalan Making Indonesia 4.0 menekankan pentingnya adopsi teknologi seperti automation, AI, cybersecurity, dan smart manufacturing untuk mendorong kualitas produksi nasional. 

Upaya ini menjadi krusial karena industri manufaktur masih menjadi penopang produk domestik bruto sekaligus motor utama ekspor nonmigas. Kehadiran platform edukasi, pameran industri, hingga kolaborasi lintas negara menjadi faktor penting dalam memperluas akses pelaku industri terhadap teknologi baru.

Melansir dari berbagai sumber, dalam konteks global yang terus berubah, ekosistem manufaktur dituntut untuk adaptif. Negara-negara seperti Cina dan Singapura mempercepat pengembangan teknologi additive manufacturing, robotika, serta smart logistics demi meningkatkan resiliensi rantai pasok. 

Tren tersebut juga mendorong Indonesia untuk memperkuat inovasi, meningkatkan kemitraan, dan mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten menghadapi era pabrik cerdas.

Di sinilah ajang teknologi industri memainkan peran strategis sebagai jembatan antara pelaku manufaktur dan inovasi global yang terus berkembang.

“Di tengah ketidakpastian ekonomi global, industri manufaktur Indonesia terus menunjukkan ketangguhannya melalui inovasi, kemampuan beradaptasi, serta kolaborasi lintas sektor. Partisipasi industri nasional kembali menguat dengan hadirnya 36 partisipan baru dari perusahaan manufaktur dalam negeri,” ujar Meysia Stephannie, Portfolio Director PT Pamerindo Indonesia. 

Peningkatan ini menjadi sinyal positif bahwa pelaku industri semakin siap bersaing di pasar global. Selaras dengan perkembangan teknologi, Ajang ini menggarisbawahi percepatan transformasi digital melalui pemanfaatan Artificial Intelligence (AI), cybersecurity, dan teknologi cerdas lainnya. 

Pengembangan material ramah lingkungan seperti alloy powders untuk kebutuhan additive manufacturing juga menjadi sorotan, mengingat penggunaannya dapat mempercepat proses produksi, meningkatkan presisi, dan mengurangi limbah industri. Teknologi ini telah banyak diadopsi di Amerika Serikat dan Eropa sebagai solusi manufaktur berkelanjutan.

Selain menampilkan inovasi, ada pula berbagai kompetisi interaktif seperti Forklift Hero Competition 2025, Spinning Top Competition 2025, serta HSE Championship. Seluruh kegiatan tersebut dirancang untuk meningkatkan keterampilan, kreativitas, dan kesadaran keselamatan kerja para profesional manufaktur.

Pameran manufaktur di Asia Tenggara, Manufacturing Indonesia Series 2025, kembali digelar pada 3–6 Desember 2025 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran. Memasuki penyelenggaraan ke-36, acara ini mengangkat tema “Beyond Challenges: Empowering Indonesia’s Manufacturing Excellence & Resilience”, yang menegaskan bagaimana sektor manufaktur Indonesia mampu bertahan dan berevolusi di tengah dinamika global. 

Merangkum lima pameran besar, termasuk Machine Tool Indonesia, Tools & Hardware Indonesia, Industrial Automation Indonesia, dan Production Logistics Indonesia, dengan total 1.076 eksibitor dari 29 negara yang mengisi area seluas 36.000 m². Ini mencerminkan ketangguhan sekaligus kontribusi nyata terhadap peningkatan kompetensi industri nasional.

Menghadapi Tantangan Digital Bagaimana Teknologi Baru Mendorong Ketangguhan Manufaktur Indonesia Era Smart Manufacturing
Sumber :
  • Ist

 

Selain itu turut diperkuat oleh deretan program edukatif seperti Kaizen Clinic, Manufacturing Digital Hub, Robopark, Advanced Manufacturing Connect, dan Automotive Quality Management Hub. Seluruh program tersebut memberikan kesempatan bagi peserta untuk belajar langsung bersama para ahli, memahami tren industri mutakhir, dan menemukan teknologi yang dapat diterapkan pada bisnis mereka.

“Kami mengundang seluruh pelaku industri untuk berpartisipasi, memperkuat daya saing, memperluas kolaborasi, dan mewujudkan masa depan manufaktur Indonesia yang lebih tangguh serta berkelanjutan,” tutupnya.

Sebagai ruang kolaboratif bagi produsen, distributor, asosiasi, dan pemangku kepentingan lainnya, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang showcase teknologi, tetapi juga wadah strategis membangun kemitraan jangka panjang. (udn)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:05
01:59
02:45
02:14
01:33
04:47

Viral