- Istimewa
Cegah Tindakan Anarkis Pelajar-Mahasiswa, Bogor Book Party Dorong Budaya Literasi Lewat Aktivitas Santai di Ruang Terbuka
Sementara itu, Andri mangatakan bahwa kegiatan ini lahir dari keinginan mengubah stigma bahwa membaca adalah kegiatan membosankan. Ketika membaca dilakukan bersama-sama, justru menjadi aktivitas yang mampu menumbuhkan semangat dan memperluas wawasan.
“Kita beranjak dari stigma bahwa membaca itu membosankan. Padahal kalau dilakukan bersama, sambil diskusi, ternyata menyenangkan. Teman-teman jadi tertarik mengikuti kegiatan literasi di Bogor Book Party,” ucap Andri.
Andri menyebutkan bahwa sebagian besar peserta merupakan anak muda dari gen z, yang sangat dekat dengan dunia digital. Kegiatan ini dapat menjadi alternatif yang sehat dan positif di tengah maraknya distraksi digital.
“Sekarang anak muda lebih banyak di digital. Membaca buku di luar kegiatan ini kadang bikin jenuh. Karena itu kami mewadahi mereka agar bisa kumpul, sharing, dan melakukan aktivitas positif, terutama untuk menghindari pergaulan bebas,” terang Andri.
Kegiatan yang biasanya digelar pada hari Minggu ini juga terbukti menarik minat remaja yang ingin mengisi waktu luang dengan aktivitas bermanfaat. Peserta membawa buku masing-masing, lalu membaca bersama, berbagi cerita, hingga mengikuti kelas menulis, melukis, atau pertunjukan teater kecil.
Andri berharap kegiatan literasi seperti Bogor Book Party dapat menjadi ruang alternatif bagi remaja maupun mahasiswa untuk menjauh dari risiko maraknya isu tawuran remaja, penyalahgunaan narkoba, hingga aksi unjuk rasa yang melibatkan anak muda dan mahasiswa.
“Harapan saya, teman-teman remaja bisa ikut kegiatan positif seperti membaca buku dan aktivitas literasi lainnya. Ini salah satu cara menghindari hal-hal negatif. Kami ada untuk mengajak dan menghimbau melalui media sosial, Instagram, TikTok, dan sebagainya,” tutur Andri. (raa)