- ANTARA
Semua Pihak Diminta Dukung Langkah Pertamina Lawan dan Berantas Mafia Migas
Jakarta, tvOnenews.com - Direktur Eksekutif Lembaga Literasi Politik Indonesia (LPI), Ujang Komarudin mengatakan langkah pembenahan tata kelola dan layanan yang tengah dilakukan Pertamina harus mendapat dukungan dari semua pihak.
Menurutnya dukungan tersebut diperlukan mengingat Pertamina berpotensi menjadi sasaran tembak dari para mafia migas.
“Mafia migas akan memberikan tekanan terhadap perusahaan plat merah tersebut dari berbagai cara. Karena itu semua pihak harus membantu Pertamina agar mafia migas tidak menggerogoti atau menggembosi Pertamina," kata Ujang kepada awak media, Jakata, Jumat (21/11/2025).
“Saya melihat Pertamina telah melakukan pembenahan dalam tata kelola, pertamina harus bersih dari mafia migas dengan begitu Pertamina akan menjadi sehat,” sambungnya.
Ujang menekankan bahwa Pertamina membutuhkan dukungan bukan hanya dari Presiden RI, Prabowo Subianto saja tetapi juga harus dari semua pihak.
“Dukungan Pertamina bukan saja dari Pak Presiden Prabowo, tetapi dari semua pihak, termasuk masyarakat," ujar Ujang.
Tak hanya itu, Ujang mengingatkan dampak terburuk jika dukungan tak mengalir bagi Pertamina dalam pembenahannya hingga menghindari dari sasaran mafia migas.
"Tentunya kalau Pertamina tidak dapat dukungan dampaknya sangat besar, karena akan adanya adu domba Pertamina dengan masyarakat, dan akan ada pihak-pihak atau mafia migas yang masuk ke dalam Pertamina agar perusahaan plat merah itu menjadi rusak dalam tata kelola, maka publik harus mendukung Pertamina bersih-bersih dari mafia migas," ucapnya
Di sisi lain, pengamat energi Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi juga mengingatkan tentang ancaman mafia migas masih mengganggu pemerintah.
Menurutnya mafia migas masih ada dan kini beregenerasi dalam satu jaringan.
“Saya berkeyakinan ini (mafia migas) masih satu jaringan dengan sebelumnya karena yang ditangkap ini anaknya Riza Chalid. Modus yang digunakan sama persis seolah-olah itu melanjutkan apa yang sudah dilakukan generasi sebelumnya tapi mungkin anaknya kurang piawai dan ditangkap oleh Kejaksaan,” katanya. (raa)