news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Wagub Kalteng tampil memukau saat diminta berbagi praktik baik terkait kesuksesan digitalisasi pembelajaran di Kalteng pada Rakor Kepala Daerah dalam Revitalisasi Satuan Pendidikan dan Digitalisasi Pembelajaran Tahun 2026..
Sumber :
  • Istimewa

Wagub Kalteng Paparkan Kesuksesan Digitalisasi Pembelajaran di Rakor Kepala Daerah Kemendikdasmen 2026

Wagub Kalteng tampil memukau saat diminta berbagi praktik baik terkait kesuksesan digitalisasi pembelajaran di Kalteng pada Rakor Kepala Daerah dalam Revitalisasi Satuan Pendidikan dan Digitalisasi Pembelajaran Tahun 2026.
Senin, 17 November 2025 - 10:22 WIB
Reporter:
Editor :

{{imageId:380507}}

‎Wagub juga memaparkan bahwa revitalisasi fisik dan pembelajaran dilakukan serentak di sekolah-sekolah jenjang SMA, SMK, dan SKh. Namun, ia menegaskan bahwa keberhasilan digitalisasi pembelajaran di Kalteng tidak bisa dilepaskan dari kemampuan menjangkau daerah yang belum terlayani internet. Untuk itu, digitalisasi pembelajaran didukung dengan penyediaan panel surya dan koneksi Starlink di titik-titik yang sulit akses listrik dan jaringan. “Ini sudah dilakukan 100 persen di wilayah provinsi Kalimantan Tengah,” tegasnya, menggambarkan keseriusan Pemprov menghadirkan pemerataan akses digital.

‎Tak berhenti pada infrastruktur, Pemprov Kalteng juga membangun sistem pemantauan dan evaluasi yang terintegrasi melalui aplikasi PENA KALTENG. Aplikasi ini memuat data keberadaan dan kondisi sekolah-sekolah yang menjadi kewenangan provinsi, yakni SMA, SMK, dan SKh. Melalui PENA KALTENG, pemerintah dapat memantau profil satuan pendidikan hingga ke level sekolah, sekaligus membuka ruang saran dan masukan dari berbagai kalangan sebagai bahan evaluasi dan monitoring. Dengan demikian, revitalisasi dan digitalisasi tidak hanya tampak pada angka, tetapi dapat ditelusuri dampaknya melalui data.

‎Dalam aspek layanan kepada siswa, Wagub menekankan bahwa Pemprov Kalteng menjamin tidak ada penahanan ijazah bagi lulusan. Sebaliknya, siswa justru diperkaya dengan tiga sertifikat kompetensi tambahan, yaitu sertifikat kompetensi analisis data, penguasaan Microsoft, dan digital marketing. “Kenapa kami lakukan, ini supaya anak-anak kita yang lulus sekolah tidak hanya mendapatkan ijazah tetapi juga harus siap kuliah atau siap bekerja,” jelasnya. Upaya ini sekaligus menjadi bagian dari strategi mencegah fenomena lulusan di pedalaman yang menikah dini atau tidak melanjutkan pendidikan, serta sebagai kontribusi tidak langsung dalam menekan angka stunting melalui peningkatan kualitas SDM.

‎Dari sisi proses pembelajaran, Wagub menggambarkan bahwa jam belajar di Kalteng biasanya berlangsung hingga pukul 15.00 WIB. Di sela-sela waktu itu, siswa mendapatkan tambahan pembelajaran bahasa asing. Ada lima bahasa yang diperkuat, yaitu Bahasa Inggris, Jepang, Jerman, Arab, dan Perancis. “Jadi anak-anak kita ini kita siapkan dengan penambahan pembelajaran bahasa. Kenapa demikian, kami menyadari betul bahwa SDA Kalimantan Tengah itu melimpah ruah, tetapi kalau ini tidak dibekali dengan SDM unggul dan berdaya saing melalui pendidikan yang bermutu, maka semuanya tidak bisa kita lakukan secara maksimal,” paparnya.

‎Ia menegaskan, kekayaan sumber daya alam (SDA) Kalteng harus berjalan seiring dengan penguatan sumber daya manusia (SDM). Karena itu, Kalteng menempatkan pendidikan, revitalisasi satuan pendidikan, dan digitalisasi pembelajaran sebagai instrumen kunci untuk menciptakan generasi yang siap bersaing di level nasional maupun global. Pemerintah provinsi berharap, dukungan anggaran dan kolaborasi antara pemerintah pusat melalui kementerian terkait dan pemerintah provinsi dapat terus berjalan seiring sejalan.

‎“Harapannya di masa-masa datang, anak-anak dari Kalimantan Tengah siap untuk menyongsong masa depan yang lebih baik,” tutup Wagub Edy Pratowo dalam paparannya, yang disambut apresiasi para peserta rakor atas keberanian Kalteng menjawab tantangan geografis dengan solusi konkret digitalisasi dan penguatan mutu pendidikan dari desa hingga kota.

‎Sementara itu, Mendikdasmen Abdul Mu’ti dalam arahannya menyampaikan bahwa rakor ini digelar untuk menyelaraskan persepsi dan memperkuat koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah. “Rakor ini menjadi wadah bagi kepala daerah untuk memberikan masukan agar program berjalan sebaik-baiknya. Dukungan kepala daerah adalah kunci sukses implementasi di lapangan,” jelasnya. 

‎Ia menegaskan bahwa program revitalisasi dan digitalisasi pembelajaran 2026 tidak hanya menyentuh aspek fisik sekolah, tetapi juga menyasar kualitas pembelajaran, pemerataan akses digital, serta penguatan kompetensi tenaga pendidik di seluruh Indonesia. Apa yang ditunjukkan Kalteng melalui Kelas Digital Huma Betang, distribusi TV interaktif, papan tulis digital, hingga pemanfaatan jaringan internet di wilayah sulit, dinilai selaras dengan arah kebijakan nasional.

‎Di akhir sesi, banyak peserta rakor yang memberikan apresiasi dan menjadikan pengalaman Kalteng sebagai referensi dalam menata roadmap digitalisasi pembelajaran di daerah masing-masing. Kalteng dinilai berhasil menunjukkan bahwa dengan komitmen pimpinan daerah, sinergi lintas sektor, dan keberanian berinovasi, digitalisasi pembelajaran bukan lagi sekadar wacana, melainkan sudah menjadi praktik nyata yang dirasakan langsung oleh guru dan siswa dari kota hingga pelosok.(chm)

Berita Terkait

1
2
Tampilkan Semua

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral