- Istockphoto
Menjelajah Jiwa Lewat Rasa: Tren Gastronomi Indonesia dan Lahirnya Asian Progressive Restaurant di Jakarta
tvOnenews.com - Gastronomi Indonesia sedang bergerak menuju babak baru. Jika dulu kuliner hanya dipandang sebagai kebutuhan, kini ia telah menjelma menjadi ekspresi budaya, identitas, bahkan karya seni yang mendunia.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyebut bahwa sektor gastronomi nasional berkontribusi besar terhadap ekonomi kreatif, dengan potensi ekspor kuliner yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Tren ini juga tercermin dari meningkatnya wisata kuliner dan jumlah restoran tematik di kota besar seperti Jakarta, Bali, dan Surabaya.
Tidak berhenti di situ, minat masyarakat terhadap eksplorasi rasa semakin meluas. Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa pengeluaran rumah tangga untuk konsumsi makanan siap saji naik signifikan dalam dua tahun terakhir.
Melansir dari berbagai sumber, hal ini memperlihatkan perubahan pola makan generasi muda: mereka tidak hanya mencari rasa yang lezat, tetapi juga pengalaman, estetika, dan cerita di balik sebuah hidangan. Dengan kata lain, makan kini adalah perjalanan sensorik dan emosional.
Fenomena ini juga mendorong banyak pelaku kuliner untuk menghadirkan konsep baru, memadukan warisan cita rasa Nusantara dengan teknik dan presentasi modern. Di tengah derasnya arus globalisasi, muncul gelombang restoran yang tak lagi sekadar menjual makanan, melainkan pengalaman gastronomi yang lebih utuh: menyatukan filosofi, desain, dan kreativitas dalam satu ruang.
Salah satu contohnya di kawasan PIK 2, yang kini menjelma sebagai laboratorium kuliner modern di Jakarta. Di area ini, berbagai restoran mengusung konsep lintas budaya dengan gaya yang semakin progresif, termasuk sebuah tempat makan baru yang mencoba menggabungkan kehangatan rasa Asia dengan pendekatan modern dalam teknik dan estetika penyajian.
Membawa filosofi sederhana: bahwa makan bukan hanya tentang rasa, tetapi juga tentang perjalanan. Melalui konsep “Asian Progressive Dining”, berbagai menu klasik Asia diolah kembali dengan cara baru.
Hidangan seperti udang berbumbu mala ala Sichuan disajikan berdampingan dengan versi modern dari Sate Padang atau pasta lembut dengan sentuhan rempah Asia. Begitu pula dengan kreasi utama seperti ikan cod dengan miso manis dan kombu butter, atau bebek yang dimasak perlahan hingga teksturnya empuk sempurna.