- Istockphoto
Bukan Sekadar Tren! Begini Cara Inovasi Teknologi Kecerdasan Buatan (AI) di Dunia Pendidikan Bisa Ubah Masa Depan Indonesia
“Sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia tengah giat mengintegrasikan kecerdasan buatan untuk memperkuat infrastruktur, meningkatkan produktivitas industri, dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat. QiR menjadi wujud nyata kolaborasi antara akademisi, industri, pemerintah, dan masyarakat dalam mendorong transformasi teknologi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU.
QiR telah menjadi ruang kolaboratif global yang mempertemukan berbagai disiplin ilmu teknik untuk menghasilkan inovasi berdampak nyata.
“Selama hampir dua dekade, QiR bukan hanya forum ilmiah, tetapi juga jembatan antara dunia akademik, industri, dan pemerintah. Melalui tema tahun ini, FT UI berkomitmen memperkuat kolaborasi lintas disiplin dan memanfaatkan potensi AI untuk membangun masa depan yang berkelanjutan dan berdaya saing,” jelas Dekan FT UI, Prof. Kemas Ridwan Kurniawan, S.T., M.Sc., Ph.D..
Untuk memperkaya diskusi ilmiah, QiR 2025 menghadirkan tiga pembicara utama dari universitas ternama dunia. Salah satunya, Prof. Dr. Ir. Dodi Sudiana, M.Eng., dari UI, yang menyoroti integrasi AI dan teknologi satelit guna menjawab tantangan nasional dalam bidang remote sensing.
Pemanfaatan data satelit berbasis AI memungkinkan Indonesia memantau sawah, mendeteksi banjir, hingga memprediksi perubahan lingkungan dengan presisi tinggi, sebuah inovasi yang berperan penting bagi ketahanan nasional dan pembangunan berkelanjutan.
Pembicara lainnya, Prof. Ali Malkawi dari Harvard Graduate School of Design, memperkenalkan proyek HouseZero, laboratorium hidup dengan sensor multi-data untuk memantau kondisi bangunan secara real time.
Data tersebut diolah oleh AI untuk menciptakan desain rumah adaptif yang hemat energi dan menuju konsep net zero building. Sementara itu, Prof. Ong Yew Soon dari Nanyang Technological University (NTU) Singapura mengajak peserta merenungkan sisi etika dari kemajuan AI.
Ia menjelaskan bagaimana AI kini mampu membantu peneliti menghasilkan ide inovatif, bahkan mengubah prompt menjadi prototype melalui teknologi cetak 3D. Namun di atas semua itu, Prof. Ong menekankan pentingnya menjaga integritas dan moralitas dalam setiap langkah pengembangan teknologi.