- Istimewa
JAM Pemuda Pancasila: Dari Jalanan ke Dunia Digital
Kembali ke Akar: Pengawal Pancasila
Di sela-sela acara, di sudut ruangan, para kader muda sibuk mengunduh aplikasi JAM di ponsel mereka. Sementara di panggung, tumpeng kuning diiris, dibagikan kepada 66 anak yatim—simbol rasa syukur atas usia organisasi. “Pemuda Pancasila ingin semakin dekat dengan rakyat,” kata Johan. “Kami ingin setiap kantor PP di seluruh Indonesia menjadi rumah rakyat, tempat mereka datang mencari perlindungan dan solusi.”
Sejenak, suasana berubah hening. Japto berdiri kembali, menatap barisan kader di hadapannya. “Kita lahir untuk menjaga Pancasila,” ujarnya tegas. “Sekarang, tugas kita menjaganya di dunia baru—dunia digital.” Di luar ballroom, malam Jakarta mulai turun. Di layar gawai para kader, ikon oranye JAM perlahan menyala—simbol peralihan Pemuda Pancasila dari lorong jalanan menuju ruang maya, dari masa lalu yang keras menuju masa depan yang terhubung.(chm)