news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Kritik Leony Vitria soal Anggaran Pemkot Tangsel, Tokoh Muda Ajak Dialog dan Kolaborasi.
Sumber :
  • Istimewa

Kritik Leony Vitria soal Anggaran Pemkot Tangsel, Tokoh Muda Ajak Dialog dan Kolaborasi

Artis Leony Vitria menyampaikan kritik terhadap sejumlah kebijakan dan alokasi anggaran Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) yang dinilainya tidak sebanding dengan kebutuhan masyarakat, khususnya terkait kesejahteraan rakyat.
Sabtu, 4 Oktober 2025 - 04:14 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Artis Leony Vitria menyampaikan kritik terhadap sejumlah kebijakan dan alokasi anggaran Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) yang dinilainya tidak sebanding dengan kebutuhan masyarakat, khususnya terkait kesejahteraan rakyat.

Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Leony menyoroti adanya kejanggalan dalam pos anggaran Pemkot Tangsel

Ia mencontohkan tingginya biaya konsumsi rapat yang dinilai lebih besar dibandingkan alokasi perbaikan jalan, serta anggaran untuk pengadaan alat kantor hingga suvenir.

Kritik ini bermula dari pengalaman pribadi Leony yang merasa keberatan atas beban Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) ketika mengurus balik nama rumah peninggalan ayahnya. Dari situ, ia kemudian mengulas lebih jauh tentang kebijakan dan anggaran Pemkot Tangsel yang menurutnya perlu ditinjau ulang.

Menanggapi hal tersebut, Tokoh Muda Tangerang Selatan, Dadit H Gani, mengapresiasi sikap Leony yang berani menyuarakan pendapat. 

Namun, ia menilai kritik tersebut sebaiknya tidak berhenti hanya di media sosial.

“Sehingga hal ini harus dibicarakan dan disampaikan kepada pemerintah kota dan stakeholder lainnya agar kita semua bisa berkolaborasi dalam mencari solusi bersama-sama,” kata Dadit dalam keterangannya, Kamis (2/10/2025).

Dadit menjelaskan bahwa sebagian wilayah Tangsel memang didominasi oleh kawasan pengembang besar. 

Namun, masih banyak pemukiman padat penduduk yang menghadapi persoalan kompleks, mulai dari keterbatasan infrastruktur hingga fasilitas publik.

Menurutnya, sebagai kota otonom yang baru berdiri pada 2008, Tangsel masih memiliki pekerjaan rumah besar untuk mengejar ketertinggalan pembangunan di berbagai kawasan.

“Agar gap kesenjangan antara kawasan pengembang dan pemukiman padat penduduk tidak semakin jauh dan tertinggal,” ujarnya.

Kesenjangan Sosial Jadi Tantangan

Dadit menambahkan, kesenjangan sosial merupakan masalah klasik yang juga dihadapi kota-kota besar lain, termasuk Jakarta.

Namun, ia menekankan pentingnya langkah nyata Pemkot Tangsel untuk hadir di tengah masyarakat dengan program yang merata.

“Ini merupakan tugas kita bersama untuk berkolaborasi demi kenyamanan kita semua,” kata Dadit.

Ia pun mengapresiasi upaya Pemkot Tangsel yang telah berusaha menjaga dan merawat fasilitas publik di kawasan padat penduduk, meski diakui masih banyak yang perlu ditingkatkan.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral