- Istimewa
Era Baru Kedokteran! Indonesia Targetkan Jadi Destinasi Health Tourism Kelas Dunia
Jakarta, tvOnenews.com – Indonesia mulai menapaki langkah besar menuju pusat kedokteran regeneratif dunia melalui penyelenggaraan Workshop Inovasi Terbaru Kementerian Kesehatan RI–LPDSI bertajuk 'Regenerasi Medis: Aplikasi Stem Cell dan turunannya Secretome & Exosome' di Vinski Tower, Jakarta.
Workshop bersertifikasi internasional ini tercatat sebagai yang pertama di Indonesia dengan pengakuan resmi dari World Council of Stem Cell (WOCS), Geneva, Switzerland, serta mendapatkan SKP dari Kementerian Kesehatan RI.
Kehadiran sertifikasi ganda tersebut dinilai menandai era baru perkembangan layanan stem cell di Tanah Air, yang kini mulai disejajarkan dengan standar global.
“Jika Indonesia memiliki lebih banyak dokter ahli stem cell tersertifikasi baik nasional maupun internasional, maka kita bisa menjadikan Indonesia sebagai destinasi health tourism kelas dunia,” ujar Presiden WOCPM Paris sekaligus Presiden WOCS, Prof. dr. Deby Vinski.
Acara yang digagas Lembaga Pelatihan Dokter Seluruh Indonesia (LPDSI) bersama Celltech Stem Cell Centre ini diikuti puluhan dokter spesialis dan tenaga kesehatan. Mereka mendapat pembekalan ilmiah hingga praktik langsung terkait aplikasi stem cell, secretome, dan exosome.
Ketua Umum PDSI, Brigjen TNI (Purn) dr. Jajang Edi Priyatno menegaskan pentingnya pembaruan ilmu kedokteran regeneratif agar Indonesia tidak tertinggal dari negara lain.
Sejumlah pakar hadir sebagai pembicara, di antaranya dr. Huntal Napoleon Simamora yang membahas pemanfaatan stem cell pada luka bakar, Dr. dr. Dollar mengenai regulasi dan etika klinis, serta Dr. Marhaen Hardjo dari Komite Sel Punca Kemenkes RI bersama dr. Langga Sintong SPOT.
Salah satu sorotan dalam workshop ini adalah keterlibatan 14 dokter dari RSPPN Panglima Besar Sudirman yang berhasil lulus sertifikasi internasional.
Rumah sakit rujukan nasional tersebut, yang diinisiasi Presiden Prabowo, kini telah dilengkapi laboratorium stem cell modern dengan teknologi Quantum GMP International hasil kolaborasi Indonesia–Swiss. Menurut Dr. Marhaen Hardjo, fasilitas serupa saat ini hanya ada dua di Asia.
Prof. Deby juga memuji dukungan penuh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Dirjen SDMK Kemenkes RI, dr. Yuli Farianti, dalam mendorong kemajuan kedokteran preventif dan regeneratif. Ia menilai momentum ini semakin penting setelah disahkannya UU Kesehatan No. 17 Tahun 2023 yang membuka ruang lebih luas bagi praktik stem cell di Indonesia.