- Istimewa
Mahasiswa Mancanegara Diajak Mengenal Budaya Indonesia, Mulai dari Main Angklung Hingga Minum Jamu
Jakarta, tvOnenews.com - Berbagai cara memperkenalkan budaya serta bahasa Indonesia ke dunia internasional digaungkan oleh sejumlah pihak.
Langkah inilah yang juga dilakukan oleh Swiss German University (SGU) dengan melakukan program pertukaran antara pelajar Indonesia dan Jerman.
Tahun ini, Rektor SGU, Samuel P. Kusumocahyo mengatakan setiap tahun belasan hingga puluhan mahasiswa dari Jerman mengikuti program pertukaran pelajar di SGU.
"Mereka bukan hanya mengikuti perkuliahan, tetapi juga diajak menyelami kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia," kata Samuel kepada awak media, Jakarta, Jumat (19/9/2025).
Samuel menjelaskan dari situlah lahir momen-momen berharga yang tak bisa digambarkan hanya dengan angka atau sertifikat.
Menurutnya pada September 2025 kali ini mahasiswa yang berasal dari luar negeri diberikan pengalaman budaya pada musik angklung.
Samuel memaparkan setiap mahasiswa hanya memegang satu atau dua nada, tetapi ketika dimainkan bersama lahirlah harmoni yang indah.
"Dari angklung, mereka belajar bahwa perbedaan justru memperkaya, karena harmoni tak mungkin tercipta bila semua memainkan nada yang sama," katanya.
Selain itu, kata Samuel, para pelajar yang berasal dari mancanegara itu turut mencoba membuat kerajinan tangan eco-pounding di Bengkel Kreatif Hello Indonesia, memukul serat alam hingga menjadi karya seni yang sederhana namun bermakna.
Tak hanya itu, mereka diajak berkeliling Jakarta untuk melihat landmark yang sarat simbol toleransi dan sejarah.
"Dari Masjid Istiqlal yang berdiri megah di seberang Gereja Katedral, hingga Monumen Nasional yang menjulang di pusat kota, setiap kunjungan menambah lapisan pemahaman mereka tentang Indonesia," ungkapnya.
Samuel menuturkan perjalanan ke Pecinan Jakarta membawa mereka pada jejak multikultural yang sudah berakar ratusan tahun.
Sementara di kawasan Kota Tua mereka menyaksikan bangunan kolonial, kerajinan wayang, hingga mencicipi jamu tradisional yang menjadi warisan tak ternilai.
"Bagi SGU, inilah esensi pendidikan internasional yang sebenarnya bukan hanya tentang perkuliahan di ruang kelas, melainkan juga tentang merayakan keberagaman dan menumbuhkan rasa saling menghargai," kata Samuel.
"Di tengah arus globalisasi, SGU terus membuktikan dirinya bukan sekadar kampus berstandar internasional, tetapi juga jembatan yang menghubungkan Indonesia dengan dunia," sambungnya. (raa)