- Istimewa
13 Perusahaan Besi dan Baja “Lulus” dari KADIN Net Zero Hub Corporate Assistance Program Batch 3.0
Dodiet Prasetyo, S.H, M.H, Direktur Industri Logam Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE), Kementerian Perindustrian, yang turut hadir dalam acara ini, menyebutkan bahwa inisiatif seperti CAP sejalan dengan arah kebijakan nasional, termasuk penyusunan Peta Jalan Dekarbonisasi Industri oleh Kementerian Perindustrian. “Hadirnya program CAP Batch 3.0 adalah wujud nyata komitmen dunia usaha dalam mendukung agenda dekarbonisasi industri. Pemerintah menyambut baik dan akan terus memberikan dukungan agar inisiatif-inisiatif seperti ini dapat berjalan beriringan dengan kebutuhan industri nasional, sehingga semakin memperkuat langkah bersama menuju industri rendah karbon.”
Peta Jalan tersebut mencakup 9 subsektor lahap energi, termasuk besi dan baja, sebagai bagian dari upaya transisi menuju industri nasional yang rendah emisi dan berdaya saing di masa depan. Clorinda Wibowo, Senior Manager of Energy and Sustainable Business WRI Indonesia, menyampaikan, “Pendampingan dalam program CAP fokus pada pembangunan kapasitas internal perusahaan agar siap menghadapi dinamika perubahan regulasi, tuntutan pasar, dan ekspektasi investor terkait keberlanjutan. Tujuan utama program CAP adalah memastikan setiap perusahaan memiliki pendekatan dekarbonisasi yang berbasis sains, terukur, dan sejalan dengan praktik global serta preferensi investor yang kian berfokus pada aksi iklim yang konkret.”
Dr. Indah Budiani, Direktur Eksekutif Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD), menegaskan bahwa keberhasilan program ini merupakan hasil dari kerja bersama yang erat antar berbagai pemangku kepentingan. “Kolaborasi lintas sektor yang terbangun melalui program ini membuktikan bahwa dekarbonisasi adalah perjalanan kolektif. Perusahaan, pemerintah, hingga penyedia solusi harus berjalan beriringan. Melalui CAP Batch 3.0, kita tidak hanya melihat peningkatan kapasitas teknis perusahaan, tetapi juga terbentuknya jejaring kolaborasi yang akan terus berlanjut,” ujarnya.
13 perusahaan yang berhasil menyelesaikan CAP Batch 3.0 adalah PT Bakrie Metal
Industries, PT Bakrie Pipe Industries, PT Dexin Steel Indonesia, PT Fumira, PT Krakatau Baja Industri, PT Krakatau Baja Konstruksi, PT Krakatau Pipe Industries, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, PT Southeast Asia Pipe Industries, PT Tatalogam Lestari, PT Tata Metal Lestari, PT The Master Steel Manufactory, dan PT Tri Sinar Purnama. Seluruh perusahaan tersebut kini memiliki inventarisasi emisi yang mengacu pada panduan GHG Protocol dan hasil simulasi target pengurangan emisi berbasis sains, serta rancangan awal strategi dekarbonisasi, sehingga dapat menjadi pijakan awal untuk implementasi dekarbonisasi perusahaan.