- Istimewa
Kadin DKI Jakarta Gandeng Kadin Diyarbakir Turki , Indonesia - Turki Buka Babak Baru Kolaborasi Bisnis
tvOnenews.com - Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DKI Jakarta menerima kunjungan delegasi Diyarbakir Chamber of Commerce and Industry yang dipimpin oleh Presiden of the assembly Nevin İl dan Vice presiden Erdal Avşar. Pertemuan yang digelar di Jl. Soepomo, Tebet, Jakarta pada Selasa (9/9) menjadi bukti semakin eratnya hubungan antara Indonesia dan Turki, sejalan dengan komitmen yang baru-baru ini ditegaskan oleh Presiden Recep Tayyip Erdoğan dan Presiden Prabowo Subianto.
Ketua Umum KADIN DKI Jakarta - Diana Dewi menyampaikan bahwa apa yang dibangun ditingkat diplomasi, kini dilanjutkan melalui dunia usaha dengan semangat membuka peluang, memperkuat jejaring serta menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat kedua negara. Dalam sambutannya, Diana menyinggung kesamaan antara kedua kota dimana Diyarbakir yang dikenal dengan tembok bersejarah warisan UNESCO sebagai simbol keteguhan masyarakat Anatolia dan Jakarta, yang sejak abad ke-16 melalui Kota Tua dan Pelabuhan Sunda Kelapa menjadi gerbang perdagangan dunia.
“Jika Diyarbakir disebut Kota Peradaban, maka Jakarta adalah jantung ekonomi Indonesia. Dua gelar ini sama-sama menegaskan peran penting kita yaitu menjaga warisan sekaligus membuka jalan menuju masa depan,” ungkap Diana Dewi.
Diana menambahkan bahwa pertemuan ini juga membahas tiga peluang utama kerja sama yang dapat segera dijajaki yang meliputi :
1.Pariwisata budaya dan kreatif berupa kolaborasi antara Diyarbakır Express dan revitalisasi Kota Tua Jakarta sebagai destinasi heritage atau tujuan wisata warisan.
2.UMKM, industri kreatif dan halal, menghubungkan kekuatan tekstil dan kerajinan Diyarbakir dengan ribuan UMKM Jakarta di kuliner halal, busana muslim dan industri kreatif digital.
3.Pertanian dan pangan, memanfaatkan lahan subur Diyarbakir di tepi Sungai Tigris dengan potensi gandum, kapas dan zaitun serta peran Jakarta sebagai pusat distribusi pangan Indonesia.
Ketua Umum KADIN DKI Jakarta - Diana Dewi menegaskan bahwa MoU yang ditandatangani bukan sekadar lembaran kertas, melainkan sebuah jembatan yang menghubungkan masa lalu dengan masa depan. “Dengan semangat kebersamaan, mari kita wujudkan peluang ini menjadi kerja nyata untuk dunia usaha, masyarakat dan persahabatan antara negara Indonesia dan Turki yang lebih kuat,” tandas Diana.
Sementara itu Ketua Kadin Turki Provinsi Diyarbakir Nevin İl menuturkan bahwa perdagangan antara Turki dengan Indonesia terus meningkat mulai tahun 2004 lalu dan Diyarbakir dapat lebih meningkatkan kerja sama bisnis dan ekonomi dengan KADIN DKI Jakarta.
"Kerja sama dengan KADIN DKI tidak hanya terbatas pada Provinsi Diyarbakir tetapi juga bisa meningkatkan ekonomi dan bisnis dari 23 kota disekitar Diyarbakir. Kerja sama ini juga tidak sebatas ekspor Indonesia ke Turki tetapi juga ekspor Turki ke Indonesia," jelas Nevin İl.
Nevin İl juga menambahkan bahwa beberapa landasan untuk berbisnis antara KADIN DKI dengan KADIN Diyarbakir juga bisa dimulai semenjak pertemuan hari ini dengan melibatkan berbagai perusahaan.
Setelah pertemuan ini, Nevin İl meyakini beberapa kesepakatan besar diantara kedua belah pihak juga bisa dicapai dalam waktu dekat. Nevin juga berharap dari pertemuan ini, kedua belah pihak bisa mendapatkan manfaat yang positif.
Menurut Nevin ada 3 sektor yang disepakati dalam pertemuan ini seperti pariwisata, perkebunan dan pertanian serta pertambangan khususnya tembaga.
"Kerja sama dibidang tersebut karena Indonesia memiliki beberapa nilai tambah seperti pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sangat baik. Bahkan saya menilai Indonesia juga memiliki Sumber Daya Manusia yang merupakan salah satu SDM terbesar di dunia," papar Nevin İl.
Bagi Nevin İl, dirinya memprediksi Indonesia sudah mentargetkan untuk bisa masuk sebagai ekonomi keempat terbesar di dunia pada tahun 2030 mendatang.
"Hal ini menjadi kesempatan emas bagi KADIN Turki khususnya Provinsi Diyarbakir untuk melakukan kerja sama dengan KADIN DKI Jakarta. Kami juga membutuhkan market baru dimana Indonesia kami nilai sebagai pasar yang besar dan Diyarbakir terbukti pernah melakukan ekspor ke negara tetangga seperti Kuwait, Qatar dan Saudi Arabia. Kami juga menilai Jakarta sebagai pasar yang strategis bagi kami," tutup Nevin İl.(chm)