- Julio Trisaputra/tvOnenews
Gelombang Kerusuhan Buntut Unjuk Rasa Tolak Kenaikan Gaji DPR RI, Polisi Ikut Jadi Korban Luka
Jakarta, tvOnenews.com - Jakarta kembali dilanda gelombang aksi demonstrasi sejak 25 Agustus 2025 yang berawal dari menolak kenaikan gaji DPR RI.
Ribuan massa turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi terkait demokrasi yang disebut-sebut mati.
Namun, aksi yang awalnya berlangsung damai berubah ricuh di sejumlah titik.
Kericuhan tersebut memicu bentrokan antara massa aksi dan aparat keamanan.
Sejumlah fasilitas umum ikut terdampak, sementara korban pun mulai berjatuhan dari kedua belah pihak.
Dalam rangkaian demonstrasi tersebut, seorang pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, menjadi korban jiwa setelah dilindas kendaraan taktis Brimob.
Kepergiannya menambah duka dan menjadi simbol perjuangan rakyat yang tengah menuntut demokrasi di Indonesia.
Nama Affan kini disebut-sebut sebagai martir demokrasi, meninggalkan pesan mendalam bagi publik mengenai pentingnya penegakan keadilan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
Di sisi lain, kepolisian juga mencatat banyak korban dari pihak aparat.
Hingga Jumat (29/8/2025) sebanyak 31 polisi mengalami luka-luka dan dirawat di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta.
Kondisi para korban beragam, mulai dari luka ringan hingga kasus serius yang memerlukan tindakan operasi.
Hingga malam hari, 29 Agustus 2025, massa aksi masih terus turun ke sejumlah wilayah Jakarta.
Suasana belum benar-benar kondusif. Aparat keamanan tetap berjaga di berbagai titik rawan bentrokan untuk mencegah kericuhan semakin meluas.
Publik berharap pemerintah dan aparat kepolisian dapat menemukan jalan keluar yang adil.
Sehingga tidak ada lagi korban yang jatuh dalam gelombang demonstrasi berikutnya.