- Istimewa
Pada Indonesia Energy Summit, Wamen Todotua Pasaribu Dorong Hilirisasi Migas Menuju Industri Petrokimia
tvOnenews.com - Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Todotua Pasaribu mendorong hilirisasi minyak dan gas bumi (migas) untuk menjadi jalur masuk Indonesia ke industri petrokimia.
Hal tersebut dikatakan Todotua disela-sela acara Indonesia Energy Summit yang digelar oleh Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dengan mengangkat tema "Peningkatan Lifting Migas untuk Ketahanan Energi Nasional" yang digelar di Patra Jasa Jakarta pada Jumat (29/8).
Menurut Todotua, pihaknya melihat migas sangat strategis dan bisa diarahkan pada industri kimia. “Kami melihat migas ini strategis. Selain berbicara ketahanan energi, kita juga bicara penetrasi kita ke dalam industri petrokimia,” ungkap Todotua Pasaribu.
Todotua juga menyampaikan bahwa sebagian besar dari bahan petrokimia berasal dari minyak dan gas bumi. Adapun tren industri yang memiliki keterkaitan dengan petrokimia dan menuai perhatian dari Todotua adalah industri pupuk yang bahan baku utamanya dari amonia.
“Amonia kan dari gas, dan turunan-turunan produk metanol dan lain-lain,” jelas Todotua menambahkan.
Berdasarkan hal itu, Todotua menekankan bahwa investasi yang datang ke dalam negeri haruslah untuk proyek-proyek strategis, serta berkontribusi kepada program hilirisasi dengan produk yang berdaya saing kompetitif.
“Inilah memang yang harus kami atur sama-sama, sehingga nanti dalam penetrasi ke industri hilirisasinya, produk-produk turunannya sudah bisa punya daya saing,” tandas Todotua.
Sementara itu PII menegaskan bahwa lifting migas masih menjadi pilar utama dalam menjaga ketahanan energi nasional. PII menyatakan dukungan terhadap program Asta Cita Kemandirian Energi yang dicanangkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Deputi Ketua Umum PII Prayitno mengatakan forum ini menghadirkan regulator dan praktisi guna mendorong industri hulu migas meningkatkan lifting minyak dan gas bumi. “Lifting migas merupakan bagian dari strategi menjaga ketahanan energi nasional,” ujar Prayitno.
Nota Keuangan RAPBN 2025 mencatat target lifting minyak sebesar 600 ribu barel per-hari dan gas bumi mencapai 1.005 juta barel per hari. Target ini diupayakan melalui optimalisasi produksi, peningkatan investasi serta pemanfaatan teknologi eksplorasi dan produksi yang lebih efisien.