- Istimewa
DPRD Surabaya: Insiden Bendera Terbalik Tak Perlu Dibesar-besarkan
tvOnenews.com - Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko, meminta insiden bendera yang sempat terbalik saat upacara HUT ke-80 RI di Balai Kota Surabaya tidak dibesar-besarkan.
Yona menegaskan, tidak ada unsur kesengajaan dari anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) yang bertugas. Ia menilai, para pelajar tersebut sudah menunjukkan sikap sigap dan tenang ketika memperbaiki posisi bendera hanya dalam hitungan detik.
“Anggota Paskibra adalah generasi muda yang kelak akan menggantikan estafet kepemimpinan. Peristiwa ini bisa saja terjadi kepada siapa pun,” ujar Yona.
Meski begitu, Yona meminta Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Surabaya melakukan evaluasi menyeluruh. Mulai dari kesiapan mental, psikologis, hingga pemahaman ideologi calon anggota paskibra harus menjadi perhatian serius.
“Seleksi harus lebih ketat, termasuk tes psikologi, mental, dan ideologi, agar kejadian serupa tidak terulang,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan agar anggaran pembinaan Paskibra yang cukup besar benar-benar dimaksimalkan untuk menghasilkan generasi tangguh dan siap menjalankan tugas.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menilai peristiwa tersebut justru menjadi pelajaran penting. Menurutnya, sikap tenang dan kebersamaan Paskibra saat menghadapi kekeliruan adalah contoh nyata semangat pemuda.
“Ketika ada kekeliruan, mereka tidak gentar. Mereka tenang, saling mengingatkan, dan melanjutkan tugas dengan sempurna. Inilah semangat yang harus kita tiru,” kata Eri.
Insiden bendera terbalik saat upacara peringatan kemerdekaan itu pun berlangsung singkat dan berhasil dikendalikan tanpa mengurangi khidmatnya prosesi.(chm)