news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Film Seribu Bayang Purnama yang diproduksi oleh Baraka Films, sebuah rumah produksi yang sudah berpengalaman membuat film-film dokumenter..
Sumber :
  • Istimewa

Seribu Bayang Purnama, Film Drama Keluarga Mengangkat Problematika Nyata Para Petani di Indonesia

Film Seribu Bayang Purnama diproduksi oleh Baraka Films, sebuah rumah produksi yang berpengalaman buat film-film dokumenter resmi dirilis ke film layar lebar.
Minggu, 29 Juni 2025 - 13:48 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Film berjudul “Seribu Bayang Purnama” yang diproduksi oleh Baraka Films, sebuah rumah produksi yang sudah berpengalaman membuat film-film dokumenter resmi dirilis ke film layar lebar. 

Di dalam film ini diceritakan bagaimana sulitnya para petani memperoleh modal untuk mengolah lahan mereka, antara lain karena mahalnya harga pupuk dan pestisida kimia yang sudah biasa digunakan para petani.

Akibatnya, para petani terperosok ke dalam jeratan para rentenir yang menerapkan bunga pinjaman selangit, sehingga para petani pun hidup dalam lingkaran kemiskinan yang tak berkesudahan.

Nasib para petani yang kurang beruntung inilah, yang menginspirasi Yahdi Jamhur, sutradara film Seribu Bayang Purnama, untuk mengangkat kegelisahan para petani masa kini ke dalam sebuah film, dengan harapan masyarakat luas dapat lebih memahami derita para petani.

Menurut Yahdi Jamhur, yang juga founder Baraka Films, keinginan membuat film Seribu Bayang Purnama, dipicu oleh tantangan dan dukungan penuh dari produser eksekutif film ini.

Joao Mota seorang penggiat pertanian alami dan sosok yang sangat peduli dengan pertanian dan nasib petani Indonesia datang membawa ide cerita, kisah sukses seorang petani muda di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berhasil mempelopori Metode Tani Nusantara, sebuah metode pertanian alami yang mudah, murah dan sederhana.

Dengan menerapkan metode ini, para petani tidak perlu lagi bergantung kepada para rentenir dan pupuk pestisida pabrikan berbahan baku kimia yang harganya cukup mahal serta bisa menekan biaya pertanian hingga 80%.

Namun untuk menerapkan metode pertanian alami di desa yang sudah sangat bergantung pada pupuk dan pestisida pabrikan, tentunya tidak mudah.

Perjuangan para perintis metode pertanian alami pastinya mendapatkan perlawanan keras dari juragan penjual pupuk kimia pabrikan, seperti yang digambarkan dalam film Seribu Bayang Purnama.

Konflik antara pejuang tani alami dengan juragan pupuk pabrikan, yang diwarnai kisah cinta yang juga problematik, menjadi bagian paling menarik dalam film ini.

Sutradara Yahdi Jamhur berharap, film Seribu Bayang Purnama hasil karyanya ini, juga dapat menginspirasi generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian, seperti yang dicontohkan Putro Hari Purnomo, tokoh utama film ini. Putro adalah seorang pemuda yang bertekad kembali dari kota ke kampung halamannya, untuk menggerakkan para petani agar ikut menerapkan metode pertanian alami.   

Berita Terkait

1
2 3 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral