news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi - Penyakit stroke (ANTARA/HO)..
Sumber :
  • antara

Mengenal Stroke Assisted Living Center, Pusat Pemulihan Pasca-Stroke di Indonesia

Bethsaida Healthcare akhirnya menjawab tantangan besar pemulihan pasca-stroke yang tergolong masih minim di Indonesia. Simak informasi selengkapnya.
Sabtu, 14 Juni 2025 - 00:58 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Bethsaida Healthcare akhirnya menjawab tantangan besar pemulihan pasca-stroke yang tergolong masih minim di Indonesia.

Salah satunya terobosan terbaru itu menghadirkan Stroke Assisted Living Center (SALC) di Moriah Pavillion Bethsaida Hospital Gading Serpong, pusat layanan rehabilitasi Stroke Assisted Living Center (SALC) pertama di Indonesia yang terintegrasi langsung dengan hospital.

SALC mengusung filosofi “Live The Life Together” untuk menjembatani kebutuhan medis, rehabilitatif, dan sosial secara holistik dalam satu tempat yang aman dan nyaman.

CEO Bethsaida Healthcare, Prof. dr. Hananiel P. Wijaya, MM, M.Sc, CIA, menegaskan, SALC merupakan wujud komitmen Bethsaida dalam menjawab tantangan kompleks perawatan pasca-stroke.

“Pemulihan pasca-stroke tidak berhenti di hospital. Banyak pasien kehilangan kemandirian karena kurangnya dukungan yang berkelanjutan. Dengan SALC, kami memberikan rumah kedua yang bukan hanya aman, tetapi juga mendorong pasien untuk bangkit, belajar kembali, dan hidup dengan kualitas yang layak,” kata Prof. Hananiel dalam keterangannya, Sabtu (14/6/2025).

Adapun, SALC menawarkan layanan intensif mulai dari fisioterapi, terapi okupasi, terapi wicara, hingga dukungan psikososial dan pelatihan kemandirian.

Program dirancang khusus sesuai kondisi dan kemampuan setiap pasien.

Keunggulan SALC juga terletak pada akses langsung ke fasilitas medis Bethsaida Hospital, memastikan keamanan dan ketenangan bagi pasien dan keluarga.

Sementara, Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik Bethsaida Hospital Gading Serpong, dr. Raymond Posuma, Sp.KFR, MS (K), FIPM (USG), menambahkan rehabilitasi pascastroke merupakan fase penting yang harus dijalankan untuk mendukung pemulihan pasien.

“Stroke memang dapat mempengaruhi berbagai fungsi motorik dan kognitif, namun dengan terapi yang tepat, pasien memiliki peluang besar untuk kembali menjalani aktivitas sehari-hari, seperti berjalan, berbicara, bahkan makan secara mandiri. Intervensi rehabilitatif yang terstruktur dan berkelanjutan dapat membantu pasien meminimalkan risiko disabilitas dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Rehabilitasi tidak hanya berfokus pada pemulihan gerak, tapi juga melatih ulang fungsi otak serta membangun kembali kemandirian dan kepercayaan diri pasien,” terangnya.

Dia juga menjelaskan rehabilitasi pasca stroke tidak hanya sebatas latihan fisik.

“Proses ini juga bertujuan untuk mengaktifkan kembali sistem saraf yang sempat terganggu. Pendekatan yang komprehensif, mulai dari fisioterapi, stimulasi kognitif, hingga dukungan psikologis, sangat penting untuk dilakukan secara bersamaan. Di SALC, kami menyediakan semua layanan tersebut dalam satu sistem yang terpadu, sehingga pasien dapat memperoleh dukungan optimal untuk pemulihan mereka," beber Raymond.

Diketahui, data menunjukkan bahwa 8 dari 10 penyintas stroke berisiko kehilangan kemandirian jika tidak menjalani rehabilitasi terstruktur.

Di sinilah SALC mengambil peran penting: bukan hanya memulihkan fungsi tubuh, tetapi juga memulihkan harga diri dan semangat hidup.

Program-program seperti daycare sosial, sesi interaktif seperti melukis dan merangkai bunga, hingga sesi komunitas dan rekreasi, menjadikan SALC sebagai tempat di mana pasien kembali merasa berdaya, bukan sebagai 'pasien' semata.

“Kami ingin setiap pasien stroke tidak hanya pulih, tetapi kembali menjalani hidup dengan penuh makna. SALC hadir untuk memberikan pengalaman pemulihan yang lebih menyeluruh," tutur Direktur Sales & Marketing Bethsaida Hospital Gading Serpong, Iwan A. Setiawan.(lkf)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:05
01:59
02:45
02:14
01:33
04:47

Viral