- Istimewa
Dorong Ekonomi dan Konservasi Lingkungan, Pasar Modal Tanam 1.500 Pohon di Banyumas
Banyumas, tvOnenews.com - Self-Regulatory Organization (SRO) yang terdiri dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) melakukan penanaman bibit pohon produktif di Desa Karang Tengah, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Kegiatan ini sebagai rangkaian memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-47 Pasar Modal Indonesia.
Inisiatif tersebut diwujudkan melalui program bertajuk “Satu Keluarga, Satu Pohon Durian” dengan sejumlah 1.500 bibit pohon durian Bawor yang ditanam bersama masyarakat lokal sebagai bagian dari upaya mendukung ketahanan ekonomi keluarga petani, konservasi lingkungan, dan pengembangan potensi desa.
Penanaman bibit pohon durian secara simbolis dilakukan oleh Direktur BEI Kristian S. Manullang, Direktur KPEI Umi Kulsum, Direktur KSEI Imelda Sebayang, Founder dan CEO Yasasan Benih Baik Indonesia Andy F. Noya, dan Kepala Desa Karang Tengah Karyoto.
Pada kegiatan ini juga turut hadir dan menyaksikan Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan Purwokerto Haramain Billady.
“Kami percaya bahwa pembangunan ekonomi dapat berjalan beriringan dengan pelestarian lingkungan. Melalui program satu Satu Pohon Durian, Satu Keluarga ini, kami berharap satu pohon dapat menjadi simbol harapan dan keberlanjutan bagi satu keluarga," kata Direktur BEI Kristian dalam keterangannya, Selasa (3/6/2025).
Durian Bawor dipilih karena merupakan varietas unggulan lokal yang cocok dengan kondisi geografis Banyumas dan memiliki nilai ekonomi tinggi, baik di pasar domestik maupun internasional.
Selain aspek ekonomi, kegiatan ini juga memiliki dimensi ekologi.
Penanaman pohon menjadi salah satu langkah nyata dalam mendukung mitigasi perubahan iklim melalui penyerapan karbon dan peningkatan tutupan hijau di kawasan desa.
Dengan pelibatan langsung masyarakat, program ini turut mendorong partisipasi aktif petani dan kelompok tani muda dalam pertanian berkelanjutan.
Program ini juga didukung dengan sistem monitoring berbasis teknologi yang memungkinkan pelacakan perkembangan setiap pohon secara digital, sebagai bentuk akuntabilitas dan transparansi dalam pelaksanaan kegiatan sosial.
Kegiatan ini diharapkan dapat mendukung pelestarian lingkungan dan menciptakan iklim yang lebih baik, serta mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya di Banyumas.(lkf)