- Antara
Pertumbuhan Pasar AI Berkembang Pesat di Indonesia, Ini Buktinya
Jakarta, tvOnenews.com - Teleperformance (TP), pemimpin global dalam layanan digital Desnes secara resmi buka kantor baru di Jakarta dan Customer Expersence (CX) Lab Indonesia.
Hal ini sekaligus ditandai dengan perkenalan Persona AI, teknologi copilot berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dirancang untuk meningkatkan kualitas layanan pelanggan melalui otomatisasi cerdas dan dukungan waktu nyata.
"Artificial intelligence (AI) dan manusia dapat saling berkolabirasi. Pekerjaan lebih mudah, efisien. Memperkuat dan memudahkan pekerjaan manusia," ujar Ketua Umum Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial (KORIKA), Prof. Hammam Riza dalam keterangannya, Senin (26/5/2025).
Dia menambahkan, TP Indonesia menjadi contributor dalam ekosistem AI Indonesia dengan meluncurkan produk Persona AI dan diharapkan menjadi bagian dari anggota korporasi dalam ekosistem AI KORIKA.
"KORIKA sebagai amanah dari Strategi Nasional atau Stranas AI, merupakan multi-helix orkestrator terdiri dari pemerintah, industry/bisnis, akademik, komunitas dan media. Apalagi, saat ini Stranas AI Indonesia 2020-2045 sudah dilanjutkan dengan Peta jalan (roadmap) AI 2025," jelasnya.
Prof. Hammam Riza juga memaparkan adopsi AI oleh bisnis sejalan dengan perkembangan secara global, yaitu sekitar 70%.
Menurutnya, pasar AI Indonesia telah mencapai USD 380 juta pada 2024 dan mengalami pertumbuhan pesat dengan CAGR sekitar 25%, diproyeksikan mencapai USD 995 juta pada 2027.
Sementara 42% perusahaan besar telah memulai pilot project AI, tetapi hanya 17% UKM yang telah mulai implementasi.
Namun, masih belum jelas berapa alokasi pemerintah untuk inisiatif transformasi digital seperti yang diarahkan dalam Strategi AI Nasional 2020-2045.
Hal ini menciptakan kondisi yang tidak menguntungkan bagi peningkatan adopsi AI di Indonesia.
Sementara, Michael Wullur, CEO TP Indonesia menegaskan komitmen TP terhadap Indonesia sebagai pasar strategis untuk inovasi, layanan multibahasa, dan transformasi digital.
Dengan lebih dari 6.100 karyawan di seluruh Indonesia, TP terus berkembang sebagai pusat layanan nearshore dan offshore bagi klien global.
“Selain di Jakarta, kami juga akan membuka kantor-kantor baru di beberapa kota. Targetnya dalam dua atau tiga tahun ke depan, jumlah karyawan bisa mencapai lebih dari 10.000 orang,” ungkapnya.
Dia juga mengaku ini menjadi komitmen TP untuk memberikan support kepada perusahaan-perusahaan yang menjadi mitra kerja TP, sekaligus memberi peluang bekerja kepada generasi muda talenta-talenta digital Indonesia.
Alasan untuk meluaskan operasional TP di Indonesia adalah talenta-talenta muda yang dimiliki Indonesia.
"Dengan banyaknya talenta-talenta muda dibidang teknologi, ia optimis pertumbuhan di Indonesia akan luar biasa. Jumlah anak-anak muda yang mencapai 65 persen dari populasi merupakan sebuah peluang bagi Indonesia, dan TP akan memberikan peluang bagi tenaga- tenaga digital Indonesia untuk bekerja di perusahaan yang besar,” tegasnya.
TP memperkuat posisinya sebagai pemimpin industri contact center dan solusi pengalaman pelanggan terintegrasi di Indonesia.
TP juga memastikan keamanan data menjadi prioritas utama.
Untuk menangani data klien, terutama di sektor perbankan, TP mengikuti pedoman ketat dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan mengimplementasikan sistem keamanan internal seperti clean desk environment. Data center TP di Indonesia pun telah tersedia di Jakarta.
TP juga siap memberikan masukan kepada gugus tugas AI yang dibentuk Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menyusun peta jalan AI nasional.
Ini mencerminkan komitmen TP dalam mendukung pembangunan ekosistem AI yang aman dan bertanggung jawab di Indonesia.
Dengan demikian, persona AI dapat membantu agen bekerja lebih cerdas dan merespons lebih cepat, memastikan setiap interaksi pelanggan berlangsung efisien, tepat, dan bermakna.(lkf)