news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Gedung KPK.
Sumber :
  • Haris/tvOnenews

Dedi Mulyadi Tiba-tiba Datang ke Kantor KPK, Ada Apa?

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi secara mengejutkan muncul di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada -
Rabu, 21 Mei 2025 - 15:42 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com, Jakarta — Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi secara mengejutkan muncul di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada Senin (21/5/20225) pagi.

Mengenakan pakaian serba putih lengkap dengan ikat kepala khas Sunda, pria yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) ini datang dengan tujuan yang jelas yakni memastikan transparansi anggaran dan efektivitas penggunaan dana publik di wilayahnya.

Dalam pernyataan resminya usai bertemu jajaran KPK, Dedi menegaskan bahwa pertemuan tersebut fokus pada upaya pencegahan korupsi, khususnya melalui efisiensi anggaran dan pergeseran fokus belanja daerah ke sektor prioritas masyarakat.

Dedi Mulyadi
Sumber :
  • Antara

 

“Kami bertemu jajaran KPK, terutama mendapat arahan dari Pak Ujang Bahtiar selaku Direktur Korsup Wilayah 2 KPK. Beliau memberikan arahan terkait efisiensi dan realokasi belanja pemerintah agar lebih tepat sasaran,” ujar Dedi.

KPK, kata Dedi, menekankan pentingnya mengarahkan anggaran daerah pada sektor-sektor krusial seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pengentasan kemiskinan, irigasi, dan listrik.

Salah satu langkah konkret yang diumumkan KDM adalah realokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jawa Barat sebesar lebih dari Rp5 triliun.

Menurutnya, efisiensi ini menyasar belanja rutin dan kegiatan yang dianggap tidak memiliki dampak langsung bagi masyarakat.

Contoh konkritnya, Rp700 miliar untuk TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) di sektor pendidikan akan dialihkan untuk pembangunan ruang kelas baru, menjawab kebutuhan nyata sekolah-sekolah di berbagai kabupaten/kota.

Anggaran perjalanan dinas dan sosialisasi program Pemda akan dipangkas dan dialihkan ke pembangunan jalan serta penerangan listrik untuk 240.000 warga yang belum menikmati listrik.

Total Rp250 miliar akan dialokasikan untuk membantu masyarakat mengakses listrik—naik signifikan dari alokasi sebelumnya yang hanya Rp9 miliar.

“Yang penting bukan hanya serapan anggaran, tapi output, outcome, dan benefit bagi masyarakat. Itu arahan KPK dan menjadi komitmen kami,” tegas Dedi.

Buntut Siswa Nakal Dikirim ke Barak Meliter, Praktisi Hukum Kritik Kebijakan Dedi Mulyadi
Sumber :
  • istimewa - antaranews

 

Dedi Mulyadi juga Jelaskan Konsep "Barak untuk Anak Nakal”

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

00:57
01:35
01:23
02:19
03:49
15:06

Viral