- Tangkapan layar tvOne
Fantasi Sedarah dan 5 Kasus Inses yang Pernah Hebohkan Indonesia
tvOnenews.com, Jakarta – Dunia maya Indonesia kembali diguncang oleh kemunculan grup Facebook bernama "Fantasi Sedarah", sebuah komunitas digital menyimpang yang memuat konten bertema hubungan inses.
Grup yang sempat memiliki lebih dari 32.000 anggota itu viral dalam waktu singkat di berbagai platform sebelum akhirnya ditutup paksa oleh Meta induk perusahaan Facebook karena melanggar kebijakan konten.
Tindakan penutupan itu tidak menghentikan kehebohan publik. Bahkan, kasus ini segera menarik perhatian aparat penegak hukum dan lembaga perlindungan anak.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Direktorat Siber Polda Metro Jaya untuk menyelidiki dan mendalami akun Facebook tersebut,” ujar Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak saat ditemui di Jakarta, Jumat (16/5/2025).
- Istimewa
Rentetan Kasus Inses yang Pernah Menggemparkan Indonesia
Tak sedikit kasus hubungan sedarah (inses) di Indonesia yang telah terbongkar dan membuat publik terkejut. Berikut beberapa di antaranya:
1. Kakak-Adik Kirim Mayat Bayi Lewat Ojol (Medan, 2025)
Polrestabes Medan mengungkap kasus mengerikan pada Mei 2025: dua bersaudara, R (24) dan adiknya NH (21), diduga membuang mayat bayi hasil hubungan inses mereka lewat layanan ojek online.
Kasus ini terbongkar setelah pengemudi ojol menemukan wajah bayi dalam paket kain yang diantar ke Masjid Jamik, Jalan Ampera III. Dalam pemeriksaan, NH mengaku melahirkan bayi secara mandiri di barak kumuh di Belawan.
Bayi prematur itu meninggal karena kekurangan gizi, namun ketakutan membuat mereka memilih membuangnya.
- Antara
2. Ayah Habisi 7 Bayi Hasil Hubungan dengan Anaknya (Banyumas, 2023)
Kasus inses paling sadis terjadi di Banyumas, Jawa Tengah. Seorang ayah berinisial R (57) ditangkap setelah membunuh tujuh bayi hasil hubungan sedarah dengan anak kandungnya E (25).
Perbuatan ini berlangsung sejak 2013 dan baru terungkap setelah pekerja menemukan tulang bayi di tanah bekas kolam.
"Ini pembunuhan sistematis terhadap anak-anak tak berdosa hasil hubungan inses," ujar Kompol Agus Supriadi dari Satreskrim Polresta Banyumas.