- istimewa
Ultimatum Eks Jenderal Kopassus Beri Peringatan Keras ke Hercules Kalau Masih Berani Muncul di Jawa Barat
Jakarta, tvOnenews.com - Sosok Hercules belakangan menjadi sorotan publik setelah melontarkan pernyataan kontroversial yang dianggap melecehkan para purnawirawan TNI, terutama Letjen (Purn) Sutiyoso.
Adalah Letnan Jenderal (Purn) Yayat Sudrajat, salah satu eks petinggi TNI AD, yang secara gamblang menyuarakan kekesalannya terhadap sikap Hercules.
Dalam wawancaranya dengan jurnalis senior Hersubeno Arief di kanal YouTube Hersubeno Point, Yayat mengungkap masa lalu kelam Hercules yang justru jauh dari kesan jagoan.
Menurut Yayat, Hercules pernah berada dalam kondisi ketakutan saat terjadi jajak pendapat di Timor Timur.
Saat itu, Hercules meminta bantuan pengawalan dari TNI agar bisa kembali ke kampung halamannya dengan aman. Permintaan itu pun dikabulkan Yayat, yang kala itu masih aktif di TNI.
Lebih mengejutkan lagi, Yayat secara terang-terangan mempertanyakan alasan Hercules masih berani menginjakkan kaki di tanah Jawa Barat.
"Dia (Kang Dedi Mulyadi) orang Jawa Barat, kalau sekarang si, punten ya, si Hercules ini, apa dia, apa dia, harusnya balik, kalau perlu dia balik ke Timor Timur sana," tegas Yayat.
"Apa yang sudah dia berikan kepada negara dan bangsa ini," sambungnya.
Yayat menyebut bahwa Hercules tidak layak berada di wilayah yang selama ini dihormati para pejuang dan tokoh masyarakat.
Bahkan, ia menyarankan Hercules untuk kembali saja ke Timor Timur jika tidak bisa menunjukkan kontribusi positif untuk negeri ini.
Sebaliknya, Yayat justru memberikan pujian tinggi kepada sosok Dedi Mulyadi, Gubernur Jabar nonaktif, yang selama ini dikenal gencar melawan premanisme berkedok ormas.
"Dedi Mulyadi itu bukan main kalau menurut saya, apa yang dia lakukan, dia tahu persis bagaimana penderitaan rakyat kecil, bagaimana susahnya rakyat, makanya dia terus blusukan itu betul-betul untuk mencari solusi bagaimana mensejahterahkan rakyat," puji Yayat.
Yayat menyayangkan bagaimana ormas yang dipimpin Hercules justru kerap membuat masyarakat resah.
Menurutnya, organisasi masyarakat seharusnya menjadi pelindung rakyat, bukan alat intimidasi yang digunakan demi uang.
"Sekarang merasa hebat aja dengan punya organisasi padahal organisasinya bener enggak ormas itu, harusnya kan ormas itukan justru membela kepentingan rakyat, bukan menakut-nakuti rakyat, bukan menindas rakyat, mengintimidasi rakyat, demi untuk mendapatkan uang dari yang bayar dia," sindir Yayat pedas.