news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Sebuah drama musikal garapan sutradara Rusmedia Agus ditampilkan dalam acara Gerakan Belarasa : He (art) of Compassion and Hope, Sabtu, 3 Mei di Museum Nasional, Jakarta..
Sumber :
  • tvOnenews.com/Luthfi Khairul Fikri

Teater Musikal Mimpi Anak Pesisir Jadi Panggung Ekspresi untuk Warga

Lembaga Daya Dharma Keuskupan Agung Jakarta (LDD KAJ) menggelar teater musikal Mimpi Anak Pesisir di Museum Nasional, Jakarta Pusat.
Senin, 5 Mei 2025 - 18:25 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Lembaga Daya Dharma Keuskupan Agung Jakarta (LDD KAJ) menggelar teater musikal Mimpi Anak Pesisir di Museum Nasional, Jakarta Pusat.

Teater musikal ini mengangkat isu sosial kehidupan anak-anak yang tinggal di pinggiran pantai dengan berdurasi hampir 40 menit.

Menariknya lagi teater musikal ini melibatkan langsung oleh puluhan anak-anak yang memang tinggal di daerah pesisir

Tanta Ginting yang menjadi sutradara dalam teater musikal tersebut.

Lalu ada juga Rusmedie Agus yang berperan sebagai sutradara untuk membantu persiapan.

Selain anak-anak pesisir, ini melibatkan juga komunitas disabilitas dalam teater musikal.

Totalnya teater musikal ini menghadirkan 54 pemain yang terdiri dari 49 orang warga  dampingan LDD KAJ (Lembaga Daya Darma Keuskupan Agung Jakarta) dan 5 orang pemain profesional dari IKJ (Institut Kesenian Jakarta).

Tanta Ginting, produser pementasan drama mengaku proses drama musikal tersebut tercipta hanya dalam waktu singkat.

Mengingat singkatnya waktu yang ada untuk berlatih, Tanta menggabungkan para warga dampingan LDD KAJ bersama pekerja seni profesional untuk tampil dalam pementasan ini.

Pemeran utama Gabriel Hariyanto, sutradara Rusmedie Agus, koreografer Davit Fitrik, pengarah musik Alfa Victoria, Eka Davit-isteri Davit Fitrik, berpartisipasi dalam pentas drama ini.

Dalam drama ini ditampilkan penampilan khusus Bernardus Dustin pemain saksofon dan Karin pendukung vokal.

Keduanya merupakan umat dampingan dari LDD KAJ.

Skenario cerita yang digarap dalam drama musikal ini merupakan pemaparan kehidupan nyata warga dampingan tentang kehidupan sehari-hari.

Misalnya tentang kesulitan membayar uang SPP, kenakalan anak-anak, kesulitan rumah tangga dan ekonomi.

"Melalui pentas drama tersebut pesan yang disampaikan adalah bahwa apa pun yang menjadi kekurangan, bila ingin fokus dan sukses, bisa berproses untuk mendapatkan yang diinginkan," ungkap dia.

Tanta juga menjelaskan ide pementasan ini berlatar belakang pada penggalangan dana untuk masyarakat Tanjung Bungin yang terdampak abrasi.

LDD KAJ memiliki yayasan yang mendampingi masyarakat di area tersebut, termasuk di Muara, Muara Angke dan Muara Bungin.

Pentas drama tersebut menjadi ruang ekspresi untuk warga dampingan LDD KAJ.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral