Nasib Pilu Kakak Beradik Dipasung karena ODGJ di Bogor, Kini Berhasil Dibebaskan

Jakarta, tvOnenews.com - Kisah haru menyelimuti pasangan suami istri Acim dan Hati, warga Kampung Babakan Sipayung. Desa Sipayung, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor. Sebab ketiga anaknya yakni Saman, Hayat dan Idis mengalami gangguang jiwa dan dipasung serta dirawat oleh sang ayah yang mengalami kebutaan.

"Pada saat itu ada laporan dari masyarakat ke saya, bahwa ada satu keluarga yang terdiri dari 3 keluarganya mengalami gangguan ke jiwaannya dan mereka ini kaka beradik," ungkap Nurodin, Selasa (21/4/2025).

Pemasungan tersebut dilakukan agar ketiga kaka beradik tersebut tidak melukai kedua orang tuanya dan tidak merusak kediaman rumah warga.

"Meraka ini diikat atau dipasung di Tempat Pemakaman Umum dan saya perintahkan tim saya untuk melakukan evakuasi serta dibawa ke RS Marzoeki Mahdi," kata angota DPRD Jaro Peloy.

Keluarga tersebut tidak terdaftar dalam Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ( BPJS), bahkan saat ini pihaknya tengah memperjuangkan dalam program Universal Health Coverage (UHC).

"Meraka ini tidak memiliki kartu tanda penduduk dan belum terdaftar sebagi penerima BPJS UHC. Saya hari ini berkomunikasi dengan Disdukcapil, Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial untuk mengurus UHC. Namun, setelah di cek oleh tim kami keluarga ini tidak terdaftar di BPJS PBI," sambungnya.

Lebih lanjut, ia menuturkan, kejadian tersebut sangat langka terjadi dan pihaknya akan mendalami hal tersebut agar tidak kembali terulang terhadap warga Kabupaten Bogor.

"Kita belum mendalami penyebab atau latar belakang dari kejadian yang dialami oleh kaka beradik ini," paparnya.

Sementara itu, ia juga turut prihatin sebab ketiga anak tersebut dirawat oleh seorang ayah yang mengalami kebutaan dikedua matanya, bahkan belum tersentuh oleh bantuan pemerintah.

"Ini tiga orang ini tinggal dengan ayahnya dan mirisnya ayahnya mengalami kebutaan di kedua matanya juga mengurus ketiga anaknya yang ODGJ dan ibunya bekerja sebagi Asissten Rumah Tangga," jelasnya.

Ia juga berharap agar pemerintah pusat bisa segara ambil langkah dan tindakan, sehingga tidak ada lagi warga kesulitan mendapatkan kesehatan yang layak.

"Ini harus menjadi perhatian pemerintah pusat, salah satunya tidak difasilitasi dalam tunjangan kesehatan, yang artinya pemerintah belum hadir terhadap masyarakat yang membutuhkan," tuntasnya. (ehi/ebs)