- Istimewa
Lewat Program Penggemukan Sapi, Bapas Sumbawa Besar Berdayakan Klien Pemasyarakatan untuk Dukung Ketahanan Pangan
Jakarta, tvOnenews.com - Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Sumbawa Besar mendorong kemandirian klien pemasyarakatan lewat program penggemukan sapi pedaging.
Pihak Bapas Kelas II Sumbawa Besar pun berkolaborasi untuk mewujudkan inisiatif itu dengan menandatangani Perjanjian Kerja Sama dengan CV Cahaya Mulya.
Penandatanganan itu dilakukan di lokasi kandang sapi milik CV Cahaya Mulya, wilayah Dusun Buin Pandan, Desa Karang Dima, Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Nusa Tenggara Barat, Agung Krisna mengapresiasi kepada seluruh pihak atas kolaborasi yang telah terjalin.
"Kerja sama Pokmas Lipas (Kelompok Masyarakat Peduli Pemasyarakatan) ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pencapaian tujuan sistem pemasyarakatan dengan pengoptimalisasian keterlibatan masyarakat dalam penyelenggaraan pemasyarakatan, dalam hal ini program penggemukan sapi pedaging menjadi program prioritas Bapas Kelas II Sumbawa Besar sebagai program Bimbingan Kemandirian bagi klien Pemasyarakatan," kata Agung dalam keterangannya, dikutip Jumat (18/4).
Agung menambahkan bahwa program itu juga bagian dari proses pembinaan pola pikir yang bertujuan mengubah mindset para klien agar siap menjalani kehidupan yang lebih mandiri di tengah masyarakat.
Sementara itu, Kepala Bapas Sumbawa Besar, Tommy Ardy mengatakan, inisiatif tersebut juga sejalan dengan arah kebijakan nasional, khususnya dalam mewujudkan kemandirian bangsa dan mendukung ketahanan pangan.
"Program ini juga dilaksanakan sebagai dukungan terhadap Asta Cita Presiden dan Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI, memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru, memberdayakan klien Pemasyarakatan untuk mendukung ketahanan pangan," ujar Tommy. (dpi)