news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Pengamat politik dari Trias Politika Strategis Agung Baskoro.
Sumber :
  • Istimewa

Gagasan PSI Perorangan dan Konsep Partai Super Tbk Dinilai Saling Melengkapi, Ini Analisisnya

Direktur Eks Trias Politika, Agung Baskoro, merespons terkait dengan adanya gagasan PSI Perorangan dan konsep Partai Super Tbk yang digaungkan Presiden Jokowi.
Selasa, 11 Maret 2025 - 09:10 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Eks Direktur Trias Politika, Agung Baskoro, merespons terkait dengan adanya gagasan PSI Perorangan dan konsep Partai Super Tbk yang digaungkan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).

Dia menilai adanya gagasan PSI Perorangan dan konsep Partai Super Tbk akan saling melengkapi.

Sebab, penambahan kata "Perorangan" pada nama partai ini diprediksi akan membuat PSI menjadi partai yang lebih terbuka.

Agung Baskoro menganggap, gagasan ini merupakan bentuk strategi politik yang saling menguntungkan bagi Jokowi dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Jokowi yang sudah menyelesaikan masa jabatannya sebagai presiden membutuhkan kendaraan politik baru di masa depan.

"Saling melengkapi dan saling menguntungkan. Jokowi, setelah tidak menjabat presiden, tentu membutuhkan kendaraan politik, baik atas nama pribadi maupun untuk kepentingan politik jangka panjang," ujar Agung dalam keterangannya, Selasa (11/3/2025).

Dari perspektif PSI, keterkaitan dengan Jokowi jelas membawa keuntungan politik.

Basis pemilih Jokowi yang kuat dan solid dapat menjadi modal besar bagi PSI untuk menembus parlemen dalam Pemilu 2029.

"PSI memiliki basis politik yang berkembang, tapi mereka masih butuh figur sentral. Dengan kehadiran Jokowi, Gibran (Gibran Rakabuming Raka) atau Bobby (Bobby Nasution), PSI bisa lebih mudah mengidentifikasi diri sebagai partai yang punya sosok kuat. Ini bisa menguntungkan mereka saat Pileg dan Pilkada," jelas Agung.

Agung juga menyoroti, Jokowi tidak hanya membutuhkan kendaraan politik personal, tetapi juga institusi yang bisa menopang pengaruhnya dalam jangka panjang.

Hal ini sejalan dengan konsep Partai Super Tbk, di mana partai dapat beroperasi layaknya perusahaan dengan kepemimpinan kolektif.

"Suka atau tidak, partai politik sering kali bergantung pada figur. Sebelum sekarang, Partai Demokrat sangat bergantung pada SBY, begitu juga PDIP dengan Megawati. Namun, seiring waktu, partai-partai ini bisa berdiri sendiri, begitu juga dengan PSI nantinya,” tuturnya.(lkf)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral