news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ingin Dicintai Allah? Amalkan Lima Perilaku Mulia Ini.
Sumber :
  • pexels

Ingin Dicintai Allah? Amalkan Lima Perilaku Mulia Ini

Dari sekian banyak amalan kebaikan, terdapat lima perilaku yang sangat dicintai oleh Allah SWT. Berikut lima amalan yang bisa membuat seorang Muslim dicintai oleh Allah SWT.
Sabtu, 8 Maret 2025 - 22:41 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Seluruh umat muslim di dunia pasti sangat menantikan datangnya bulan suci Ramadhan. Setiap Muslim berlomba-lomba dalam kebaikan. Namun adakah cara mengetahui bahwa Allah mencintai perilaku-perilaku tersebut? 

Dalam Al-Qur’an dan hadis, Allah swt telah menjelaskan bahwa banyak sekali perilaku-perilaku yang bisa dilakukan oleh umat muslim agar bisa dicintai oleh-Nya.

Maka di bulan Ramadhan dimana pahala akan berlipat ganda sebaiknya seorang Muslim tidak melewatkannya tanpa melakukan kebaikan.

Namun, dari sekian banyak amalan kebaikan, terdapat lima perilaku yang sangat dicintai oleh Allah SWT. Meski sederhana dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, pahala dan keberkahannya akan dilipatgandakan bagi seorang mukmin. Lantas, apa saja lima perilaku yang dimaksud? berikut penjelasannya.

Amalan yang Paling Dicintai Allah

عَنْ أَبِي عَمْرٍو الشَّيْبَانِيِّ  وَاسْمُهُ سَعْدُ بْنُ إيَاسٍ  قَالَ : حَدَّثَنِي صَاحِبُ هَذِهِ الدَّارِ وَأَشَارَ بِيَدِهِ إلَى دَارِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  : أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إلَى اللَّهِ ؟ قَالَ : الصَّلاةُ عَلَى وَقْتِهَا . قُلْتُ : ثُمَّ أَيُّ ؟ قَالَ : بِرُّ الْوَالِدَيْنِ , قُلْتُ : ثُمَّ أَيُّ ؟ قَالَ : الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ , قَالَ : حَدَّثَنِي بِهِنَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَوْ اسْتَزَدْتُهُ لَزَادَنِي

Dari Abu Amr asy-Syaibâni –namanya Sa’d bin Iyâs- berkata, “Pemilik rumah ini telah menceritakan kepadaku –sambil menunjuk rumah Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu anhu dengan tangannya, ia berkata, ‘Aku bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Amalan apakah yang paling dicintai Allâh?’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Shalat pada waktunya.” Aku (Abdullah bin Mas’ud) mengatakan, ‘Kemudian apa lagi?’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Berbakti kepada dua orang tua.” Aku bertanya lagi, ‘Lalu apa lagi?’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Jihad di jalan Allâh.”

Dari hadis diatas ada tiga pertanyaan dan ada tiga jawaban yakni shalat pada waktunya, berbakti kepada kedua orang tua dan jihad di jalan Allah.

Mengapa rasulullah menjawab seperti itu karena untuk mendorong seorang Muslim agar lebih gigih melakukan amal-amal yang paling afdhal lalu yang di bawahnya. 

Jawaban Nabi SAW. tentang amalan paling afdhal berbeda-beda mengikuti perbedaan orang dan keadaan serta yang paling bermanfaat bagi setiap orang di antara mereka.

Penyebutan ‘shalat pada waktunya’ itu hanya sebagai isyarat yang menunjukkan bahwa shalat di awal waktu, lebih diutamakan. Namun maksudnya adalah untuk ke hati-hatian agar tidak melakukannya di luar dari waktu yang telah ditentukan oleh syariat Islam dan kata ‘berbuat baik kepada kedua orang tua’ lebih didahulukan dari  kata berjihad. Hal ini menunjukkan betapa besarnya perkara berbakti kepada orang tua.

Takwa Kepada Allah

عَنْ أَبِيْ ذَرٍّ جُنْدُبِ بْنِ جُنَادَةَ وَ أَبِيْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ  رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَـا عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : «اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْـحَسَنَةَ تَمْحُهَا ، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ». رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ ، وَقَالَ : حَدِيْثٌ حَسَنٌ. وَفِي بَعْضِ النُّسَخِ : حَسَنٌ صَحِيْحٌ

Dari Abu Dzar Jundub bin Junâdah dan Abu Abdirrahman Mu’âdz bin Jabal Radhiyallahu anhuma, dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Betakwalah kepada Allah dimanapun engkau berada. Dan ikutilah kejelekan dengan kebaikan, niscaya kebaikan itu akan menghapusnya. Dan pergaulilah sesama manusia dengan akhlak mulia.” HR. At-Tirmidzi dan beliau berkata, “Ini adalah Hadits hasan,” dan di sebagian naskah disebutkan, “Hadits ini hasan shahîh.”

Oleh karenanya, takwa merupakan kunci utama dalam meraih keberkahan hidup. 

Ketika seseorang bertakwa kepada Allah, ia akan selalu berusaha menjaga sikap, perbuatan, dan perkataannya, baik ketika berada di tengah-tengah manusia maupun saat sendirian tanpa ada yang melihat. 

Sebab, esensi dari takwa bukan sekadar menunjukkan ketaatan di hadapan orang lain, melainkan juga keikhlasan dalam menjalankan perintah-Nya dalam setiap kondisi dan situasi.

Bersikap Adil

عَنْ أَبِى ذَرٍّ الْغِفَارِيّ رضي الله عنه عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فِيْمَا يَرْوِيْهِ عَنْ رَبِّهِ سبحانه وتعالى أَنَّهُ قَالَ: يَاعِبَادِي إِنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِي وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا فَلاَ تَظَالَمُوا

Dari Abu Dzar Al-Ghifary radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dalam hadits qudsi yang beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam riwayatkan dari Rabb-nya, bahwasanya Dia subhanahu wa ta’ala berfirman: ”Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya Aku telah mengharamkan kezhaliman atas diri-Ku dan Akupun jadikan kezhaliman itu diantara kalian sebagai sesuatu yang haram. Maka janganlah kalian saling menzhalimi.

Bersikap adil adalah kewajiban bagi setiap muslim, karena merupakan akhlak yang dianjurkan oleh Allah SWT. 

Keadilan tidak hanya berarti memberikan hak kepada yang berhak, tetapi juga menjaga keseimbangan dalam sikap, tindakan, dan keputusan tanpa berpihak atau berbuat zalim. 

Allah mencintai hamba-Nya yang berlaku adil, karena keadilan adalah kunci kehidupan yang harmonis dan penuh berkah.

Bulan suci Ramadhan menjadi momen terbaik untuk menerapkan nilai-nilai keadilan dan kebaikan. Selain menahan lapar dan dahaga, Ramadan juga mengajarkan kesabaran, keikhlasan, serta kepedulian terhadap sesama. 

Oleh karena itu, semangat berbuat baik tidak hanya berhenti di bulan Ramadhan, tetapi harus terus dilanjutkan di kehidupan sehari-hari. 

Dengan menjadikan Ramadhan sebagai titik awal perubahan, sikap adil dan kebiasaan baik lainnya dapat terus dipertahankan sepanjang hidup.

Mengamalkan lima perilaku yang dicintai Allah adalah kunci menuju keberkahan dan kebaikan dalam hidup. Dengan menerapkannya setiap hari, kita tidak hanya meraih pahala, tetapi juga menjadi pribadi yang lebih baik. Semoga kita senantiasa istiqamah dalam berbuat kebaikan dan mendapatkan ridha-Nya. Aamiin. (put)

Artikel ini diambil dari tulisan Syakina Nurrahma, Mahasantri Cinta Quran Center

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:05
01:59
02:45
02:14
01:33
04:47

Viral