- Istimewa
Salurkan PKH dan Sembako di Tangerang Selatan, PosIND Pastikan Bantuan Sosial Tepat Waktu dan Sasaran
Dia juga menuturkan bahwa bantuan ini sangat membantu kebutuhan keluarganya.
“Dengan adanya bantuan PKH ini sangat membantu saya, terutama untuk urusan sekolah anak-anak. Semua jadi lebih ringan, apalagi sekarang harga bahan pokok naik,” tambahnya.
Hal serupa disampaikan oleh Ibu Aqlis Sulviani yang menerima bantuan melalui kantor pos.
“Prosesnya mudah. Kami dikasih undangan untuk datang ke kantor pos sesuai jam yang ditentukan, dan pelayanan di sana cepat serta teratur. Ini sangat membantu saya, terutama sebagai ibu rumah tangga,” jelasnya.
Aqlis juga berharap agar program ini terus dilanjutkan karena sangat bermanfaat, khususnya di tengah kenaikan harga kebutuhan pokok.
- Istimewa
Peran Juru Bayar dan Tantangan di Lapangan
Tidak hanya penerima bantuan, para pelaksana program di lapangan juga memainkan peran penting dalam memastikan bantuan sampai ke tangan yang tepat. Gozali Rozak, salah satu staf pelaksana (juru bayar Kantorpos) penyaluran bantuan, menjelaskan bahwa persiapan untuk metode door-to-door dimulai dari koordinasi yang intens dengan perangkat desa/kelurahan.
“Kami memberitahu jadwal penyaluran kepada kelurahan dan pendamping PKH, kemudian menentukan hari pelaksanaan. Saat penyaluran door-to-door, biasanya kami didampingi oleh staf kelurahan dan pendamping PKH,” katanya.
Namun, lanjut Gozali, tantangan tetap ada terutama terkait dengan alamat penerima yang terkadang tidak jelas atau penerima yang tidak berada di rumah.
“Alhamdulillah, kami banyak dibantu oleh staf kelurahan dan pendamping, sehingga semua tantangan ini bisa kami atasi,” ungkapnya.
Dalam sehari, tim door-to-door mampu menyalurkan bantuan kepada sekitar 100 penerima, tergantung pada aksesibilitas lokasi. Selain itu, metode ini dianggap efektif untuk menjangkau penerima yang tidak bisa datang ke lokasi komunitas atau kantor pos.
Transformasi Penyaluran: Lebih Mudah dan Cepat
Dibandingkan dengan mekanisme penyaluran sebelumnya, sistem yang digunakan saat ini dinilai lebih efisien dan memudahkan. Sebelumnya, sebagian penerima mendapatkan bantuan melalui e-Warong atau ATM. Namun, banyak kendala muncul, seperti antrean panjang atau kartu ATM yang kadaluarsa.