news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

IBCSD bekerja sama dengan Koalisi Sistem Pangan Lestari (KSPL) dan APRINDO, menyelenggarakan Workshop GRASP 2030 bertajuk “Urgensi Penanganan Susut dan Sisa Pangan bagi Pelaku Bisnis” di Jakarta..
Sumber :
  • Istimewa

IBCSD Gelar Workshop GRASP 2030, Perkuat Komitmen Penanganan Susut dan Sisa Pangan di Indonesia

IBCSD bekerja sama dengan Koalisi Sistem Pangan Lestari (KSPL) dan APRINDO, menyelenggarakan Workshop GRASP 2030 bertajuk “Urgensi Penanganan Susut dan Sisa Pangan bagi Pelaku Bisnis” di Jakarta.
Selasa, 10 Desember 2024 - 16:47 WIB
Reporter:
Editor :

“Sektor ritel, sebagai bagian dari rantai pasok pangan, sejatinya memiliki kekuatan untuk memengaruhi perilaku konsumen, mengoptimalkan
manajemen inventaris, dan menerapkan solusi inovatif untuk meminimalkan sisa dan susut pangan pangan. APRINDO ikut mendorong kerja sama dengan berbagai pihak dalam upaya mencapai efisiensi dan pengurangan SSP tersebut,” ujar Yuvlinda.

Bappenas mencatat bahwa di Indonesia, 115-184 kg pangan per kapita terbuang tiap tahun. Ini memicu kerugian ekonomi hingga Rp 551 triliun, emisi GRK 7,29% dari total nasional, dan hilangnya nutrisi untuk 125 juta orang. Hal ini semakin menekankan pentingnya sektor bisnis mengambil langkah konkret dalam mengatasi SSP. Dalam acara ini, pentingnya perusahaan di sektor pangan memiliki target penurunan SSP, melakukan pengukuran, serta menyusun strategi penurunan SSP melalui pendekatan Target-Menghitung-Aksi (Target-Measure-Act/TMA) disampaikan oleh Michael Jones, Senior International Partnership Manager WRAP.

IBCSD bekerja sama dengan Koalisi Sistem Pangan Lestari (KSPL) dan APRINDO, menyelenggarakan Workshop GRASP 2030 bertajuk “Urgensi Penanganan Susut dan Sisa Pangan bagi Pelaku Bisnis” di Jakarta.
Sumber :
  • Istimewa

 

Untuk itu, workshop ini juga akan memperkenalkan Metode Baku Perhitungan Susut dan Sisa Pangan yang disusun dan diluncurkan oleh Koalisi Sistem Pangan Lestari (KSPL) bersama para mitranya, Badan Pangan Nasional (BAPANAS), dan Kementerian PPN/Bappenas pada 24 September 2024 silam. 

“Kompleksitas permasalahan pangan yang kita hadapi saat ini hanya dapat diatasi dengan gotong royong dari seluruh pihak, termasuk sektor bisnis. Metode Baku Perhitungan SSP ini akan memungkinkan sektor bisnis mengidentifikasi jumlah SSP yang mereka hasilkan, menentukan target penurunan, mengembangkan strategi dan kebijakan, dan pada akhirnya berkontribusi nyata untuk mengurangi SSP dari kegiatan bisnisnya,” jelas Gina Karina, Kepala Sekretariat KSPL. 

Sesi penyampaian metode baku perhitungan ini dipandu oleh mitra KSPL, Eva Bachtiar yang merupakan Pendiri dan CEO Garda Pangan.Melalui workshop ini, IBCSD berharap adanya kolaborasi yang lebih kuat antara GRASP 2030 dan seluruh mitra di sepanjang rantai pangan dalam mengatasi masalah SSP. Dengan kontribusi aktif semua pihak, Indonesia diharapkan dapat mencapai target pengurangan SSP dan menciptakan sistem pangan yang lebih lestari.(chm)
 

Berita Terkait

1
2
Tampilkan Semua

Topik Terkait

Saksikan Juga

00:57
01:35
01:23
02:19
03:49
15:06

Viral