- Istimewa
Sinusitis Akibat Infeksi Gigi? Begini Cara Devya Dental Clinic Menangani Kasus Ashanty
tvOnenews.com - Sinusitis adalah peradangan pada rongga sinus, yaitu ruang-ruang berisi udara di dalam tulang wajah, seperti di sekitar hidung, dahi, dan pipi. Sinus berfungsi untuk membantu melembabkan udara yang kita hirup dan mengurangi berat tengkorak. Ketika sinus tersumbat atau terinfeksi, kondisi ini disebut sinusitis. Penyebab sinusitis bisa bervariasi, mulai dari alergi, infeksi virus, hingga infeksi bakteri. Salah satu bentuk sinusitis yang kurang dikenal adalah sinusitis odontogenik, yaitu sinusitis yang disebabkan oleh infeksi gigi. Ini terjadi ketika infeksi pada gigi, terutama gigi atas yang akarnya dekat dengan sinus maksilaris, menyebar ke sinus dan menyebabkan peradangan. Sinusitis odontogenik dapat menimbulkan gejala seperti nyeri wajah, kesulitan bernapas, dan tekanan di sekitar pipi atau dahi.
Kasus sinusitis odontogenik inilah yang dialami oleh penyanyi dan selebriti Indonesia, Ashanty. "Hidungku ini kan memang miring nih, Dok. Jadi, sinusnya itu akan selalu ada walaupun disedot …" ungkapnya. Namun, masalah lebih besar muncul ketika infeksi dari gigi menyebabkan penyumbatan di sinus maksilaris kirinya, membuatnya kesulitan bernapas.
Ashanty awalnya memeriksakan diri ke rumah sakit THT karena mengalami sesak napas. Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter menemukan bahwa sinus di belakang pipi kirinya tersumbat, bukan disebabkan oleh sinusitis biasa, melainkan karena infeksi pada gigi premolar atas kirinya. Infeksi ini terjadi akibat perawatan saluran akar yang sebelumnya ia lakukan, namun tidak sepenuhnya berhasil. Infeksi tersebut menyebabkan bakteri menyebar ke sinus maksilaris, yang mengakibatkan peradangan dan penyumbatan, hingga menghalangi saluran pernapasannya.
Tanpa rencana untuk melakukan perawatan lanjutan, Ashanty kemudian datang ke Devya Dental Clinic untuk melakukan pemeriksaan giginya. Di sana, Drg. Devya Linda menyarankan untuk melakukan pemeriksaan rontgen 3D untuk memastikan kondisi sinus dan giginya. Dari hasil rontgen, Drg. Devya melihat bahwa sinus yang seharusnya berwarna hitam—yang menandakan kondisi normal—tampak berwarna abu-abu, yang mengindikasikan adanya cairan akibat infeksi. Hal inilah yang menyebabkan Ashanty tidak bisa bernapas dengan baik.
Karena Ashanty pun sempat mengeluhkan bahwa ia tidak bisa bernapas dengan baik dan mencium bau yang tidak biasa, Drg. Devya segera melakukan prosedur suction untuk menangani kondisi tersebut. “Itu memang emergency yang harus diangkat pada waktu itu juga… Kita buka dari gusi, tulangnya dibuka sedikit, lalu disedot,” jelas Drg. Devya. Prosedur ini berhasil menghilangkan cairan yang menumpuk di sinus maksilaris kirinya. Setelah prosedur tersebut, Ashanty merasakan pernapasannya jauh lebih lega dan nyaman. "Setelah disedot, rasanya jauh lebih enak. Aku bisa bernapas lagi," ungkap Ashanty dengan lega.