- Istimewa
UTA '45 Jakarta Wakili Indonesia di Konferensi Internasional
"Ini menambah relasi untuk kolaborasi. Setelah ini kami akan undang mereka ke sini untuk acara ISCP 5th yang akan pada 2 dan 3 Desember 2024, pejabat Kemenkes Malaysia, Sabah Serawak, Pejabat kemenkes UK, pejabat pusat penelitian Filipina, Singapore, Thailand, Qatar dan juga Brunei Darussalam juga akan hadir. Selain itu UTA'45 Jakarta juga termasuk dalam team riset dan publikasi dari orang2 hebat diatas yang dikepalai oleh anggota WHO yang juga professor di UK dan Qatar tersebut. Conference JOPPP ini pada tahun 2025 akan diselenggarakan di Bangkok, dan tahun 2026/ 2027 kemungkinan besar kita sebagai host," tuturnya.
Sementara, Rektor UTA '45 Jakarta Rajes Khana mengatakan, kehadiran perwakilan kampusnya sebagai bagian dari program perguruan tinggi untuk meningkatkan standar kompetensi mahasiswa. Ia pun menilai JoPPP-BIPC 2024 merupakan perhelatan yang sangat bergengsi.
"Ini bagian dari program kita untuk meningkatkan standar perguruan tinggi sesuai VMTS 2024-2028 bahwa visi kita, kita harus menjadi unggul di wilayah ASEAN," tandas Rajes.
"Ini adalah bagian kompetensi yang kita harapkan dari semua pihak, dosen maupun mahasiswa," imbuhnya.
Lebih lanjut, menurut rajes mahasiswa farmasi UTA '45 Jakarta memang diwajibkan untuk melakukan publikasi internasional. Hasil penelitian mereka, harus bisa didiskusikan/ dipresentasikan di level internasional.
"Program kami mengangkat masyarakat Indonesia menjadi kapabel melalui pendidikan. Ini akan bergulir terus, setiap tahunnya," kata Rajes.
"Desember kita akan melakukan seminar internasional call for paper kita undang semua pakar2 dari seluruh dunia. Mudah-mudahan itu dapat berjalan dengan baik," sambungnya.
Wakil Rektor III Kemahasiswaan dan IV bidang Pengembangan dan Inovasi UTA '45 Jakarta, Michael Matthew, mengaku sangat bangga dengan keikutsertaan universitasnya beserta penghargaan yang diraih. Sebab, Matthew tak lupa bagaimana kondisi UTA '45 Jakarta beberapa tahun lalu.
"Pastinya sangat bangga (atas pencapaian ini). Dulunya di tahun 2010 itu sama sekali tidak terakreditasi dan belum ada pencapaian apalagi di kancah Internasional, dan sekarang kita mulai bisa bersaing di kancah internasional," tandasnya.(chm)