news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Restoran Foodlah di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Sumber :
  • Istimewa

Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Harap Ada Mediasi Usai Usahanya Terancam Ditutup

Pemilik restoran Foodlah Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Vivi berharap tempat usahanya tersebut tak alami penutupan.
Senin, 20 Mei 2024 - 02:40 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Pemilik restoran Foodlah Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Vivi berharap tempat usahanya tersebut tak alami penutupan.

Vivi mengaku pihkany menginginkan mediasi yang dilakukan sehingga tak ada penutupan pada tempat usahanya tersebut. 

"Kalau pemilik masih terbuka kita mau mediasi, bagaimana jalan tengah supaya menjadi terbaik," kata Vivi kepada awak media, Jakarta, Minggu (19/5/2024).

Vivi tak menampik jika restoran miiknya itu seiring berjalannya waktu turut menjual minuman keras (miras) serta live musik bagi para pengunjung.

Menurutnya adanya miras dan live musik tersebut merupakan permintaan dari para pelanggannya.

Tempat usaha berlantai dua itupun disulap sedemikian rupa agar bisa menyajikan live musik, minuman beralkohol serta menu makanan yang dijajakan.

"Terkait izin untuk menjual miras kita sudah minta izin sama Parekraf, termasuk kita tambahkan peredam suara," ucap Vivi. 

Seiring berjalannya waktu tempat usaha yang telah dirintisnya terancam ditutup akibat pemilik bangunan yang enggan memperpanjang masa sewa bangunan. 

Pemilik bangunan enggan memperpanjang masa sewa, meski Vivi mau membayar sewa bangunan tempat usahanya berlangsung itu.

Di sisi lain, Kepala Seksi Industri Pariwisata Sudin Parekraf Jakarta Barat, Sanyoto mengatakan jika restoran milik Vivi telah mengantongi izin untuk menjual miras. 

Menurut Sanyoto produk miras yang dijual dengan kandungan alkoholnya telah ditentukan sesuai aturan dari Parekraf. 

"Kalau terkait izin penjualan miras, tempat ini (Foodlah) memang ada izinnya," kata Sanyoto. 

Namun demikian, terkait penutupan, Sanyoto mengatakan bahwa hal tersebut tergantung kesepakatan antara dua belah pihak tersebut.

"Kalau soal itu, tergantung pemilik bangunan ya, karena ini kan masa sewanya juga sudah habis," jelas Sanyoto. 

Sementara, pemilik bangunan Asmat mengaku dalam sang pemilik restoran belum melunaskan sewa bangunan yang sudah hampir 6 bulan tak kunjung dibayar. 

"Itu kebijakan saya (penutupan), karena dia tidak sanggup membayar kontrakan," kata Asmat. 

Ditambahkan, ia beralasan dirinya tidak mau memperpanjang sewa lantaran tempat tersebut menjual miras bahkan live musik yang dinilai telah mengganggu warga sekitar. 

Asmat juga kecewa karena tempat tersebut telah menjual miras, meski secara tertulis saat menyewa bangunan, tidak ada perjanjian jika dilarang menjual miras. 

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral