- Istimewa
Agar Lebih Mudah Selesaikan Tugas Sekolah, Siswa Butuh Kompetensi Kecakapan Digital
tvOnenews.com - Hidup di era digital butuh kompetensi kecakapan digital. Individu yang cakap bermedia digital dinilai mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan lunak dalam lanskap digital.
”Selain itu, mereka juga harus paham mesin pencarian informasi, aplikasi percakapan dan media sosial, serta aplikasi dompet digital, lokapasar, dan transaksi digital,” ujar dosen Univeritas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung Deny Yudiantoro, saat menjadi narasumber dalam webinar literasi digital untuk siswa dan tenaga pendidik di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Rabu (27/3).
Dalam diskusi virtual yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau itu, Deny menekankan pentingnya pengetahuan lanskap digital. Yakni, pengetahuan dasar penggunaan perangkat keras, serta pengetahuan dasar operasi perangkat lunak dan aplikasi.
”Pengetahuan lanskap digital juga terkait kemampuan mengetahui dan memahami fungsi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan dalam mengakses dunia digital. Serta, pengetahuan dasar sistem operasi, aplikasi, dan internet,” kata Deny di depan para pendidik dan siswa yang mengikuti diskusi online tersebut secara nobar.
Dalam diskusi online bertajuk ”Bikin Tugas Lebih Mudah Bila Cakap Digital” itu, Deny menambahkan, pentingnya digital skill akan memberikan keunggulan kompetitif di era teknologi dengan persaingan ketat.
”Menguasai digital skill membuka peluang karier lebih luas, membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja, menghadapi tantangan perubahan teknologi dengan lebih siap, juga mendorong kreativitas dan inovasi di berbagai bidang,” urai Deny dalam diskusi yang dipandu moderator Syam Mudho.
Dari perspektif berbeda, dosen sekaligus digital enthusiast M. Adhi Prasnowo meminta pengguna digital memperhatikan batas waktu operasi penggunaan perangkat digital dan aplikasinya. Pembaruan aplikasi perangkat lunak akan memperlancar tugas dan pekerjaan.
”Pembaruan perangkat lunak akan meningkatkan versi sistem aplikasi, kompatibilitas, keamanan, user interface, dan memperbaiki error dan bug,” jelas M. Adhi Prasnowo.
Sementara, musisi Rio Aries Kusnanto berpesan, pengguna digital hendaknya selalu menjaga keamanan perangkat dan mampu menghindari ancaman kejahatan digital yang kian marak terjadi.
”Caranya, mengaktifkan autentifikasi dua faktor (2FA), menggunakan password yang unik dan aman, mengganti password secara berkala, waspada penipuan online, dan tidak sembarangan menggunakan wifi publik,” rinci Rio, yang drummer grup musik Hijau Daun itu.
Untuk diketahui, webinar seperti dihelat di Kabupaten Siak ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dilaksanakan sejak 2017. Program #literasidigitalkominfo tersebut tahun ini mulai bergulir pada Februari 2024.
Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring seperti akademisi, perusahaan teknologi, serta organisasi masyarakat sipil, program ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.
Meningkatkan kecakapan warga masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 jiwa penduduk Indonesia.
Survei APJII juga menyebut, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 menyentuh angka 79,5 persen. Dibandingkan periode sebelumnya, ada peningkatan 1,4 persen. Terhitung sejak 2018, penetrasi internet Indonesia mencapai 64,8 persen. Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023.(chm)