news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi.
Sumber :
  • Antara

Pakar Ingatkan Shanty Alda Bisa Dipidana Jika Ogah Diperiksa KPK soal Dugaan Suap Gubernur Malut

Pakar Hukum Pidana dari Universitas Islam Indonesia (UII), Mudzakkir mengatakan Direktur PT. Smart Marsindo, Shanty Alda Nathalia bisa dijerat pidana jika tidak memenuhi panggilan Penyidik KPK untuk diminta keterangannya sebagai saksi.
Jumat, 1 Maret 2024 - 19:38 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Pakar Hukum Pidana dari Universitas Islam Indonesia (UII), Mudzakkir mengatakan Direktur PT. Smart Marsindo, Shanty Alda Nathalia bisa dijerat pidana jika tidak memenuhi panggilan Penyidik KPK untuk diminta keterangannya sebagai saksi.

Diketahui, Shanty Alda sudah dua kali mangkir dari panggilan Penyidik KPK terkait kasus dugaan suap yang menyeret Gubernur Maluku Utara non aktif, Abdul Ghani Kasalbi (AGK).

“Jika menolak sebagai saksi tanpa alasan yang dibenarkan oleh hukum, maka dapat dituntut secara pidana dan dipidana karena sengaja menolak sebagai saksi dalam perkara pidana,” kata Mudzakkir kepada wartawan dikutip Jumat (1/3/2024).

Menurut dia, Penyidik KPK bisa melakukan penjemputan secara paksa terhadap saksi apabila memang keterangannya sangat dibutuhkan untuk membuktikan perkara yang ditanganinya itu.

“Jadi tergatung kualitas keterangan materi kesaksiannya. Jika materi keterangan sangat menentukan terbukti atau tidak terbukti tindak pidana yang didakwakan jaksa penuntut umum, maka saksi wajib untuk dihadirkan dan jika mangkir bisa dipaksa hadir,” jelas dia.

Sebelumnya diberitakan, mantan Penyidik KPK, Yudi Purnomo mengatakan Penyidik KPK harusnya melakukan penjemputan paksa terhadap Direktur PT. Smart Marsindo, Shanty Alda Nathalia terkait kasus dugaan suap yang menyeret Gubernur Maluku Utara non aktif, Abdul Ghani Kasalbi (AGK).

“Yang bersangkutan bisa dijemput paksa sesuai hukum acara yang berlaku jika mangkir 2 kali tanpa alasan yang patut,” kata Yudi pada Selasa, 27 Februari 2024.

Menurut dia, Penyidik KPK harus berani melakukan penjemputan paksa terhadap para saksi yang keterangannya diperlukan apabila mangkir dua kali tanpa alasan yang patut. Sebab, kata dia, semua warga negara memiliki kedudukan yang sama dalam hukum atau equality before the law.

“Iya semua sama dimata hukum. Kita tunggu bagaimana sikap tegas KPK,” ujarnya.

Kata Yudi, Penyidik KPK tentu membutuhkan keterangan Shanty Alda yang juga sebagai calon Anggota Legislatif pada Pileg 2024 dari PDI Perjuangan untuk mengungkap terang benderang kasus dugaan suap Abdul Ghani. 

Makanya, Yudi berharap Shanty Alda berlaku kooperatif untuk menjalani proses hukum dalam penegakan korupsi.

Berita Terkait

1
2 3 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral