- istimewa
Curi Perhatian Publik! Zulhas Singgung Sholat di Rakernas APPSI, Ini Profil Lengkap Asosiasinya
Jakarta, tvOnenews.com - Pernyataan kelakar Mendag, Zulhas pada acara Rakernas Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), di Semarang, Selasa (19/12/2023), telah mencuri perhatian publik.
Pasalnya, dalam kelakar Zulhas menyingung soal sholat berjamaah hingga tata cara sholat berjamaah yang sudah alami perubahan sejak masa kampanye ini.
Seperti diberitakan tvOnenews, Menteri Perdagangan sekaligus Ketua Umum PAN, Zulhas membuka acara Rakernas Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) di Semarang.
Zulhas sempat mengungkapkan keheranan soal perubahan sikap akhir-akhir ini tepatnya di tahun politik.
Dalam sambutannya, Zulhas membeberkan keberhasilan Presiden Joko Widodo (Jokowi) baik di ranah nasional hingga internasional.
Termasuk, klaim terkait gencatan senjata Israel dan Hamas beberapa waktu lalu.
"Kemarin ada gencatan senjata beberapa hari, itu ada peran Pak Jokowi itu," ujar Zulhas saat berpidato, Selasa (19/12/2023).
Kemudian, Zulhas berkelakar soal kini bila sholat orang sudah tak lagi bilang 'Amin' setelah imam membaca surat Al Fatihah.
"Saya keliling daerah, Pak Kiai. Sini aman, Jakarta nggak ada masalah, yang jauh-jauh ada lho yang berubah. Jadi kalau sholat Magrib baca, 'waladholin... ', Al-Fatihah baca 'waladholin..' Ada yang diem sekarang, pak. Lho kok lain," ujar Zulhas.
"Ada yang diem sekarang banyak, saking cintanya sama Pak Prabowo itu," imbuhnya.
Adapun yang dimaksud Zulhas, kelanjutan surat Al-Fatihah itu seharusnya adalah "Amin" yang dibaca bersamaan imam dan makmumnya.
Kemudian Zulhas juga mengatakan ada yang duduk tahiyat menunjuk menggunakan dua jari.
"Kalau tahiyatul akhir awalnya gini (menunjukan jari telunjuk), sekarang jadi gini (menunjukkan dua jari, telunjuk dan tengah)," kelakar Zulhas.
Mendag menambahkan, Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan APPSI memberikan pelatihan kepada pedagang pasar agar bisa memanfaatkan teknologi digital untuk berjualan secara daring dan memiliki kemampuan beradaptasi dengan kemajuan teknologi.
Lantas, bagaimana profil lengkap Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI)?
Dilansir dari, APPSI berdiri atas inisiatif oleh 35 Koperasi Pedagang Pasar di Jakarta pada tahun 2004 APPSI berdiri secara sah dibuktikan dengan akte pendirian tanggal 30 April 2004 dengan Akte No. 17 Notaris Supriyanto, SH., MM. Depok.
Pendiri APPSI 95% adalah Ketua-ketua Koppas di Jakarta.
Kemudian, pada tahun 2004, diselenggarakan musyarawah Nasional I APPSI di Padepokan Pencak Silat Taman Mini dengan menghasilkan kepengurusan yang diketuai oleh Bp. Ibih TG Hassan.
Setelah itu ada Gerakan Satu Juta Tanda Tangan. Dimana ini dicanangkan pada bulan Oktober 2004 adalah gebrakan APPSI untuk mengkonsolidasi pedagang bergabung di APPSI.
Kegiatan ini berupa mengumpulan tanda tangan pedagang dengan mendatangi pasar-pasar, Tuntutan APPSI antara lain : (1) Tolak hypermartket dan toko modern, (2) Pengelolaan pasar yang profesional, (3) memberikan tempat usaha yang layak bagi pedagang, (4) libatkan pedagang pasar dalam peremajaan pasar, (5) Terbitkan Undang-undang perpasaran yang melindungi pedagang pasar tradisional.
Selanjutnya, ada Safari Motor keliling Jawa. Di mana acar itu, pada 22 Februari – 1 Maret 2005, dilepas oleh Bp. Sugiharto Menteri BUMN/Majelis Pertimbangan APPSI di pelataran Monas, sebanyak 60 lebih pedagang dengan menggunakan sepeda motor melakukan safari keliling jawa dan berhenti disetiap pasar untuk memperkenalkan APPSI dan meminta tanda tangan pedagang sebagai bagian dari Gerakan satu juta tanda tangan.
Ritel yang dijalani dari Jakarta menyisir jalur pantura kemudian kembali ke Jakarta lewat jalur selatan dimulai dari Solo, Yogya, Purwokerto, Pangandaran bandung dan kembali ke Jakara tanggal 1 Maret 2005 dengan Finish di Lapangan Parkir timur Senayan. Ratusan pasar didatangi ribuan kilometer jarak dilalui.
Setelah itu, Peringatan HUT APPSI ke-2, yang dihadiri Presiden SBY di Istora Senayan, 15 April 2006.
Sejumlah pedagang pasar sebanyak 6.000 lebih hadir dalam peringatan ulang tahun APPSI ke-2.
Dalam sejarah hanya APPSI suatu ormas yang dibangun dari bawah bukan bentukan pemerintah atau partai yang usianya baru 2 tahun sudah menjadi perhatian presiden.
Selain itu, perjuangan APPSI mendapatkan dukungan dari 9 Asosiasi yang memiliki platform perjuangan yang sama yaitu menciptakan iklim perpasaran yang sehat dari pelaku usaha yang ada didalamnya.
Asosiasi yang bergabung dalam aliansi adalah Asosiasi Pengusaha Pemasok Pasar Modern Indonesia (AP3MI), Asosiasi Pengusaha Gramen dan Asesoris Indonesia (APGAI), Asosiasi Produsen Garam Beryodium Indonesia (APROGAKOP),Asosiasi Industri Minuman Ringan Indonesia (ASRIM), Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Gabungan Pengusaha Elektronik Indonesia (GABEl), Asosiasi Pengolah Daging / National Meat Processor Association (NAMPA) dan Perhimpunan Pengusaha Kosmetik Indonesia (PERKOSMI).
Kemudian, diadakan Rapimnas, di Jakarta 17 Desember 2018, dengan agenda pengunduran diri Bp. Sanidaga S Uno sebagai Ketua Umum APPSI dan mengangkat Bp. Ferry Juliantono sebagai pengganti Ketua Umum sampai masa bhakti tahun 2020. (aag)