- Istimewa
Kemendikbudristek Fasilitasi Guru dan Tenaga Kependidikan untuk Merayakan Merdeka Belajar
Jakarta, tvOnenews.com – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan memberikan penghargaan melalui kegiatan Apresiasi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Tahun 2023.
Penghargaan tersebut diberikan kepada guru dan tenaga kependidikan di Indonesia yang telah membuat berbagai inovasi dan inspirasi dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sesuai dengan peran dan tugasnya masing-masing.
“Penghargaan yang diberikan Kemendikbudristek melalui Apresiasi GTK merupakan bukti komitmen pemerintah untuk memastikan kesempatan yang adil bagi para Guru dan Tenaga Kependidikan di Indonesia untuk menjadi pemimpin pembelajaran dan menjadi inovator pendidikan melalui ekosistem belajar yang berdaya, saling menguatkan, dan gotong royong,” disampaikan Direktur Guru Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek, Santi Ambarrukmi dalam webinar Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) berjudul “Serentak Bergerak Rayakan Merdeka Belajar”, pada Kamis, (30/11/2023.
Santi menyampaikan bahwa penyelenggaraan program Apresiasi GTK Tahun 2023 ini merupakan bagian dari peringatan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2023 yang bertujuan untuk merayakan capaian demi capaian berbagai program Kemendikbudristek khususnya pada Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
“Kami ingin Hari Guru Nasional ini menjadi ruang apresiasi dan penghargaan kepada guru dan tenaga kependidikan yang terus belajar, berbagi, dan berkolaborasi dengan semangat Merdeka Belajar demi terwujudnya pembelajaran yang berkualitas, aman, nyaman, dan menyenangkan bagi para peserta didik,” ungkapnya.
Adapun kategori program Apresiasi GTK Tahun 2023 ini terdiri dari empat kategori, yaitu GTK Inovatif, GTK Dedikatif, GTK Inspiratif, dan Terima Kasih Guruku, yang melibatkan berbagai peserta, yakni Guru, Pendidik PAUD, Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, Penilik, Tenaga Administrasi Sekolah, Tenaga Laboratorium Sekolah, Tenaga Perpustakaan Sekolah, Kepala Satuan PAUD, Pamong Belajar, dan Guru Pembimbing Khusus. Santi menjelaskan bahwa empat kategori tersebut memiliki kriteria yang berbeda-beda. “Kategori GTK Inovatif diberikan kepada GTK yang melakukan upaya pembaharuan strategi dan mencoba hal baru dengan menggunakan teknologi dalam menerapkan Kurikulum Merdeka, sesuai dengan tugas dan mata pelajaran yang diampu; serta membudayakan refleksi dan evaluasi untuk melakukan transformasi secara berkelanjutan,” ucapnya.
Kemendikbudristek Fasilitasi Guru dan Tenaga Kependidikan untuk Merayakan Merdeka Belajar (Istimewa)
Kategori GTK Dedikatif diberikan kepada GTK yang mencurahkan tenaga, pikiran, upaya, dan waktunya untuk selalu mengabdikan dirinya dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka demi keberhasilan pendidikan.
“Kita harapkan mereka selalu siap menghadapi tantangan dan tangguh mengahadapi kesulitan dalam pendidikan yang berorientasi kepada peserta didik, dengan atau tanpa teknologi,” kata Santi.
Selanjutnya Apresiasi GTK Inspiratif diberikan kepada GTK yang mampu menstimulasi dan menggerakkan peserta didik dan teman sejawat untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat.
“Apresiasi ini kami berikan kepada GTK yang selalu berbagi hasil karya dan cara pandangnya sehingga tercipta lingkungan yang menumbuhkan pengembangan ide dan pengetahuan untuk menciptakan pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik,” terang Santi.
Sementara itu, Terima Kasih Guruku adalah kategori baru di mana siswa memberikan informasi tentang bagaimana guru bisa menjadi panutan dan kebanggaan bagi peserta didiknya karena guru tersebut dapat menciptakan proses belajar yang menyenangkan, penuh perhatian, menghargai perbedaan, dan selalu siap membantu peserta didik dalam mengatasi berbagai tantangan belajar, sehingga peserta didik menjadi bersemangat dan senang belajar.
“Ucapan terima kasih peserta didik kepada gurunya ini diekspresikan dalam bentuk foto atau video di instagramnya masing-masing,” jelas Santi.
Para guru dan tenaga kependidikan yang mengikuti Apresiasi GTK Tahun 2023 mengirimkan bukti karya mereka melalui Platform Merdeka Mengajar pada awal Oktober lalu, kemudian mengikuti beberapa proses seleksi hingga pertengahan November 2023. Terdapat 734 penerima penghargaan Apresiasi GTK Tahun 2023 dengan rincian 44 pemenang untuk kategori GTK Inspiratif, 8 pemenang kategori Terima Kasih Guruku, serta 682 pemenang untuk kategori GTK Inovatif dan GTK Dedikatif.
Kemendikbudristek Fasilitasi Guru dan Tenaga Kependidikan untuk Merayakan Merdeka Belajar (Istimewa)
Penghargaan Apresiasi GTK Tahun 2023 diserahkan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo bersama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim pada Puncak Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2023 tanggal 25 November lalu.
Kemudian untuk mendongkrak kualitas mengajar pada Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbudristek terus mendorong penggunaan Platform Merdeka Mengajar (PMM). Santi mengemukakan bahwa PMM digunakan untuk menunjang implementasi Kurikulum Merdeka.
“Melalui PMM, para guru dapat memahami Kurikulum Merdeka. Selain itu, PMM juga merupakan wadah referensi; sarana belajar, dan meningkatkan kompetensi; tempat untuk berbagi praktik baik dan mendapatkan teman untuk bergerak; wadah pengembangan karir; serta media untuk mendapatkan beragam peluang baik lainnya,” tutur Santi.
Santi pun menjelaskan bahwa di tahun 2024 terdapat 100.000 guru penggerak yang akan menjadi agen transformasi pendidikan di Indonesia dengan menjadi kepala sekolah. “Peluang terbesar yang dapat melakukan perubahan ekosistem sekolah adalah kepala sekolah. Nantinya kepala sekolah akan menjadi pemimpin pembelajaran yang harus fokus ke pembelajaran, bukan fokus pada administrasi. Para guru penggerak ini akan mempercepat transisi sekolah yang nantinya harus berpusat kepada peserta didik,” ujarnya.
Belajar dan Berbagi, Hadirkan Inovasi
Dalam webinar yang sama, Kepala Satuan Pendidikan Anak Usia Dini Sejenis (SPS) Al Hidayah Kota Tangerang, Banten, Nanik Thowilah, mengemukakan bahwa selama ini ia memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar (PMM) sebagai sarana untuk belajar, berbagi, dan melakukan aksi nyata Kurikulum Merdeka.
“Ternyata hal ini sangat diapresiasi oleh Kemendikbudristek. Melalui PMM, kami menyadari bahwa sarana dan prasarana bukan satu-satunya hal yang paling menentukan keberhasilan dalam proses pembelajaran, namun yang terpenting adalah bagaimana kami menggali karakteristik pembelajaran yang berfokus pada peserta didik,” ujar Nanik.
Nanik pun menyatakan bahwa pembelajaran berdiferensiasi memberikan banyak manfaat nyata yang mempermudah proses pembelajaran dan memberikan manfaat yang dapat dirasakan langsung oleh para guru dan peserta didik.
“Melalui PMM, kita bisa menyesuaikan program pembelajaran dengan situasi dan kondisi, juga bisa membuat program kolaborasi dengan komunitas yang ada di PMM secara mudah dan gratis. Salah satu manfaat yang dirasakan adalah peserta didik tidak ada yang merasa tertinggal,” ucapnya.
Peraih penghargaan sebagai Tenaga Kependidikan Inspiratif Jenjang PAUD pada Apresiasi GTK 2023 ini pun tergugah untuk terus berinovasi dalam menyelenggarakan pembelajaran di satuan pendidikannya, yang kemudian mengantarkannya menjadi peraih Apresiasi GTK 2023 Kategori Inspiratif Pendidik PAUD. Dalam hal ini, inovasi yang ia ciptakan adalah proyek penguatan profil pelajar Pancasila dengan tema “Aku Sayang Bumi” yang berjudul “Ayo Sedekah Sampah di Sekolah!”.
“Kami ingin melahirkan anak-anak yang mencintai lingkungan dan peduli pada sampah plastik. Sampah plastik yang tadinya dianggap masalah, kini dimanfaatkan kembali dan menghasilkan uang,” tutur Nanik.
Kini, Nanik terus mengimplementasikan pembelajaran yang di dalamnya ada pembentukan karakter, serta pembiasaan
yang berdampak untuk hidup berkelanjutan. “Jadilah pembelajaran sepanjang hayat. Jadikan semua tempat adalah sekolah, dan jadikan semua orang adalah guru bagi kita,” pesannya.
Hal serupa dialami dan dirasakan oleh Guru SMAN 8 Kota Malang Jawa Timur, Erma Widayanti, yang meraih apresiasi sebagai Guru Inovatif Jenjang SMA. Ia yang senantiasa memanfaatkan PMM banyak mendapatkan pelatihan mandiri
yang berguna dalam mengembangkan kapasitasnya sebagai pendidik. “Saya juga mendapatkan banyak inspirasi serta pengetahuan baru dari para guru dan tenaga kependidikan lainnya melalui PMM,” ujarnya.
Sesuai dengan Kurikulum Merdeka dan pengetahuan yang didapatkan dari PMM, Erma pun menciptakan proses pembelajaran yang berkualitas, bermakna, dan berpusat pada peserta didik. “Inovasi yang kami lakukan adalah
pembuatan konsep anti bullying di kalangan pelajar yang dapat diimplementasikan di berbagai bidang. Dalam hal ini, pembelajaran tidak hanya mencapai tujuan pembelajaran, namun dapat memberikan perubahan perilaku peserta didik ke arah positif,” ungkapnya.
Erma pun membagikan tips tentang kuncinya menjadi guru yang berkualitas dan inovatif.
“Buka diri kita untuk terus belajar, mengembangkan diri, dan berinovasi, karena semua hal itu tidak ada batasnya,” pesannya kepada rekan sejawat.
Sementara itu, Kasmin Irwan, Guru SMP YPPGI NENEI Kabupaten Manokwari Selatan, Papua Barat, yang meraih penghargaan sebagai Guru Dedikatif Jenjang SMP pada Apresiasi GTK 2023, berbagi kisah peningkatan kapasitasnya sebagai guru di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
“Di sekolah pedalaman, internet dan listrik masih sangat terbatas, sehingga kami tidak bisa mengakses PMM online, namun Kemendikbudristek ternyata memberikan dukungan khusus berupa PMM versi offline yang disebut Awan Penggerak,” ungkapnya gembira.
Awan Penggerak, jelas Kasmin, adalah aplikasi atau platform yang diciptakan sebagai alternatif solusi dalam
implementasi Kurikulum Merdeka di daerah khusus yang tidak terjangkau internet.
“Awan Penggerak menggunakan router khusus sehingga tidak membutuhkan jaringan internet. Kemudian kendala listrik pun bisa kami atasi menggunakan powerbank. Dengan demikian, kami bisa melakukan pelatihan mandiri, melihat video-video inspirasi, mengakses buku-buku, dan sebagainya,” jelas Kasmin.
Sebagai peraih apresiasi kategori guru dedikatif, Kasmin membuktikan dedikasinya dalam implementasi Kurikulum Merdeka secara maksimal walaupun dihadapkan dengan berbagai keterbatasan dan kendala.
“Jangan mudah menyerah walau banyak kendala. Terus belajar, berkolaborasi, mencoba, dan berinovasi,” tuturnya. (chm)