- tvone - habib
Pasca Banjir dan Longsor, Warga Bawean Mulai Perbaiki Rumah
Gresik, Jawa Timur- Sehari pasca dilanda bencana banjir dan tanah longsor, sejumlah warga di Kecamatan Sangkapura Pulau Bawean, mulai melakukan perbaikan dan membersihkan rumah mereka dari sisa-sisa material tanah yang menimpa rumah- rumah warga, secara bergotong royong.
Bencana banjir dan tanah longsor akibat tingginya intensitas curah hujan, yang mengguyur pulau Bawean, Kabupaten Gresik. Bencana ini mengakibatkan sejumlah rumah warga di Desa Gunung Teguh, Kecamatan Sangkapura Bawean, mengalami kerusakan.
Hasan, sekretaris Desa Gunungteguh Bawean membenarkan, bahwa hujan lebat yang turun menyebabkan beberapa titik lokasi mengalami longsor. Ia juga menegaskan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian longsor kali ini.
"Kami bersama Forkopimcam sudah melakukan monitoring longsor, dan memberikan pembatas jalan di sepanjang area longsor," kata Hasan saat dihubungi awak media
Sementara Tarso Sagito, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik mengatakan, hujan lebat yang terjadi kemarin sekitar pukul 15.00 WIB di Kecamatan Sangkapura, juga mengakibatkan terjadinya longsor di Dusun Baratsawah, Gunungmenur dan Pettongbulung, yang termasuk wilayah Desa Gunungteguh.
"Informasi kejadian pasca hujan, memang terjadi longsor di Desa Gunungteguh. Ada sejumlah rumah di tiga dusun, yakni di Dusun Baratsawah, Gunungmenur dan Pettongbulung yang mengalami kerusakan," ujar Tarso.
Longsor yang terjadi di Dusun Baratsawah menyebabkan tembok penahan tanah di selatan Masjid Al Mubarok sepanjang 31 meter, lebar 6 meter dan tinggi 6 meter mengalami kerusakan. Estimasi kerugian material akibat kerusakan, diprediksi mencapai Rp300 juta.
Sementara di Dusun Gunungmenur, longsor melanda tebing pekarangan rumah milik Syamsul Arif (45 tahun) sepanjang 15 meter dan lebar 3 meter. Estimasi kerugian yang diakibatkan, diperkirakan mencapai Rp75 juta.
Sementara di Dusun Pettongbulung, longsor melanda tebing pekarangan rumah milik Haniyah sepanjang 7 meter dan lebar 4 meter, dengan kerugian diperkirakan Rp65 juta.
"Tidak ada korban jiwa, hanya kerugian material,"sambung Tarso. (M. Habib/rey)