news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Dok. Prabowo Subianto dan YUsril Ihaza Mahendra.
Sumber :
  • Istimewa

Yusril Jadi Jalan Tengah di Koalisi Indonesia Maju, Ini Hasil Risetnya

Nama Ketua Umum Partai Bulan Bintang atau PBB, Yusril Ihza Mahendra kian menguat untuk menjadi salah satu bakal calon wakil presiden (Cawapres) menampingi Prabowo Subianto. 
Jumat, 13 Oktober 2023 - 23:10 WIB
Reporter:
Editor :

"Dengan demikian, menurut pandangan saya Yusril Ihza Mahendra akan sangat cukup membantu Prabowo dalam melanjutkan agenda penegakan hukum dan pemberantasan korupsi," tuturnya.

"Saya rasa Prabowo-Yusril akan menjadi pasangan yang saling melengkapi, paket lengkap di mana Prabowo akan lebih fokus kepada persoalan pertahanan dan keamanan serta  persoalan hubungan luar negeri," sambung dia.

Sementara Yusril, menurut Pangi, bisa fokus terkait upaya pemerintah dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi, dengan segudang pengalaman dan jam terbang yang dimiliki Yusril. 

"Ia dapat meneruskan agenda mewujudkan  pemerintahan yang bersih dan bebas dari praktik korupsi dalam rangka meningkatkan  kinerja dan kepuasan publik terhadap (approval rating) dan  trust building."


 
Pangi juga menilai, Yusril tokoh senior yang sudah matang dan selama ini track record-nya bersih alias clear. Keahliannya dalam bidang hukum dan tata negara menjadi nilai plus yang tak terbantahkan. 

Selain itu, menurut Pangi, pengalaman panjang Yusril dalam pemerintahan, yang mencakup berbagai jabatan strategis, memberikan wawasan yang mendalam tentang kompleksitas sistem pemerintahan. 

"Kombinasi ini memberinya wawasan yang mendalam tentang isu-isu yang penting bagi masyarakat Indonesia dalam menjawab tantangan pemerintahan di masa depan," tutur dia. 

"Apalagi dalam temuan riset Voxpol alasan pemilih di dalam memutuskan pilihan cawapres sangat signifikan pengaruhnya ditentukan figur kandidat calon wakil presiden sebesar 67,6 persen," timpal Pangi lagi.

Sementara itu, pengaruh partai politik pengusungnya hanya sebesar 6,8 persen. Itu artinya pemilih lebih cenderung tertarik pada kapasitas figur atau ketokohan kandidat, ketimbang partai politik pengusungnya. 

"Dari data di atas, Yusril bisa saja nanti mundur dari ketua umum PBB agar bisa menjadi tokoh netral, tanpa sekat, lebih luwes dan leluasa bergerak menjadi bagian representasi yang berdiri di atas semua kelompok, golongan dan kepentingan partai manapun," jelas Pangi. 

Alasan kedua, Yusril Ihza Mahendra sebagai solusi yang berpotensi meraih dukungan luas dari berbagai segmen pemilih, khususnya pemilih muslim moderat. 

Yusril dikenal dengan sikap moderatnya, dalam situasi politik yang semakin kompleks sikap moderat adalah elemen lem perekat yang sangat penting untuk meraih dukungan dari berbagai segmen pemilih. 

Berita Terkait

1
2
3 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:05
01:59
02:45
02:14
01:33
04:47

Viral