- Wikipedia
Jon Fosse, Anugerah Nobel Sastra dan Ketakutan Ketakutannya
“Fosse menghadirkan situasi sehari-hari yang langsung dapat dikenali dari kehidupan kita,” kata akademi tersebut.
Dikatakan bahwa Fosse memiliki “banyak kesamaan dengan pendahulunya yang hebat dalam sastra Nynorsk Norwegia, Tarjei Vesaas.” Bahasa Nynorsk, yaitu salah satu dari dua bahasa resmi Norwegia.
“Fosse menggabungkan ikatan lokal yang kuat, baik linguistik maupun geografis, dengan teknik artistik modernis. Dia memasukkan nama-nama seperti Samuel Beckett, Thomas Bernhard dan Georg Trakl dalam (drama) Wahlverwandschaften-nya,” tambah akademi tersebut.
Fosse sering mengeksplorasi tema-tema negatif dalam karyanya sama seperti para pendahulunya. Fosse memiliki visi gnostik, yaitu pandangan bahwa dunia ini adalah tempat yang penuh dengan penderitaan dan ketidakadilan.
“Visi gnostiknya yang khas tidak dapat dikatakan menghasilkan penghinaan nihilistik terhadap dunia,” katanya.
“Memang benar, ada kehangatan dan humor dalam karyanya, dan kerentanan naif terhadap gambaran nyata pengalaman manusia,” menurut akademi tersebut.(ant/bwo)