- Tim tvOne - Edi Mustofa
Banjir Masih Rendam Pemukiman Warga Kota Pekalongan, Jumlah Pengungsi Bertambah
Pekalongan, Jawa Tengah - Banjir masih merendam sejumlah pemukiman warga di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (24/11/2021) pasca hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak Senin kemarin.Kondisi ini diperparah dengan adanya banjir rob.
Beberapa titik di Kecamatan Pekalongan Utara dan Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, banjir masih menggenangi pemukiman warga dan akses jalan dengan ketinggian air bervariasi antara 20 hingga 30 cm.
"Sejak pagi, siang, sore hingga malam kita monitor terus. Sudah ada penurunan debit air nya namun ketinggian masih rata-rata 20 cm hingga 30 cm" Kata Saminta, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan, Rabu (24/11/2021).
Seperti di Kelurahan Degayu, akses jalan warga terpantau masih terendam banjir. Kondisi ini membuat sejumlah kendaraan warga yang memaksa melintas mogok di genangan banjir.
Akibat banjir ini ratusan warga juga terpaksa mengungsi di beberapa titik lokasi pengungsian. Jumlah pengungsian warga ini bertambah seiring kondisi banjir yang belum surut.
Lebih lanjut Saminta mengatakan, warga yang mengungsi dilokasi pengungsian terus bertambah. Saat ini ada sekitar 164 warga yang mengungsi ke sujumlah lokasi yang disiapkan pihak BPBD Kota Pekalongan.
"Untuk pengungsi saat ini masih ada di beberapa tempat, yaitu di Kelurahan Degayu ada 22 warga, di eks Kelurahan Kraton Kidul ada 87 warga, di musola Al Hikmah ada 10 warga, di TPQ Al Hikmah Tirto ada 45 warga, jumlah keseluruhan warga yang mengungsi ada 164 warga," ungkapnya.
Menurut Saminta, pihaknya terus berupaya untuk meminimalisir dampak banjir, kondisi tersebut didukung oleh faktor hari ini cuaca tidak hujan dan beberapa pompa air yang telah difungsikan kembali.
"Kita sudah koordinasi dengan DPU untuk penjaga selalu melihat kondisi jika memungkinkan dipompa ya dilakukan pemompaan, jika tidak memungkinkan ya menunggu air surut. Untuk kebutuhan warga pengungsi saat ini sudah ada penambahan logistik dan obat-obatan koordinasi dengan PMI, untuk kebutuhan logistik kedepannya nanti dari Dinas Sosial yang menangani" jelas Saminta. (Edi Mustofa/Buz).