- Istimewa
Dongkrak Wisata Pulau Moyo, Kanwil Kumham NTB Buka Unit Kerja Layanan Imigrasi
Diketahui komplek tiga gili yang disingkat Gili Matra (Meno, Air dan Terawangan) merupakan obyek wisata favorit yang dikunjungi WNA setelah Bali. Sehingga para wisatawan ini sering kali datang menuju ketiga gili ini setelah mereka singgah di Bali.
Para wisatawan asing ini datang ke Gili Matra tersebut karena selain jaraknya yang berdekatan, juga karena mudahnya transportasi penyebrangan menuju ketiga gili tersebut.
Hingga bulan Agustus 2023 ini, Kanim Imigrasi Mataram mencatat terdapat sekitar 13 kapal fast boat yang menyediakan jasa penyebrangan dari Serangan (Bali) menuju Komplek Gili Matra.
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan serta dari kepala dusun setempat, perpindahan WNA dari Komplek Gili Matra menuju Bali maupun sebaliknya dalam satu hari diperkirakan sejumlah 3000–5000 orang, dan pada high season (Juli – September) diperkirakan lebih dari 5000 orang wisatawan asing akan datang setiap harinya. Jumlah itu akan bertambah hingga akhir bulan September.
Menanggapi hal ini tentu saja Kantor Imigrasi Kelas I TPI Mataram yang bertanggung jawab atas pengawasan bagi WNA di Pulau Lombok tidak bisa diam saja, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Mataram kemudian membangun Posko Tim Pengawasan Orang Asing (Tim Pora) Kabupaten Lombok Utara di Gili Terawangan yang menjadi tujuan utama dari WNA yang berlibur di Pulau Lombok.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Mataram, Pungki Handoyo mengatakan pendirian Posko Tim Pora Kabupaten Lombok Utara di Gili Terawangan ini adalah sebagai solusi jangka pendek untuk menangani permasalahan keimigrasian di Kabupaten Lombok Utara khususnya Gili
Terawangan.
“Posko Tim Pora Kabupaten Lombok Utara ini kami dirikan sebagai wujud nyata dari kehadiran Imigrasi dan juga Tim Pora di wilayah Gili Terawangan sehingga dapat dengan cepat dan sigap untuk menangani berbagai permasalahan WNA yang sering terjadi di Gili Terawangan ini,” papar Pungki Handoyo.