- tvOnenews - Julio Trisaputra
Ganjar Pranowo Mendapat Tantangan untuk Mengukir Sejarah Politik Baru di Jawa Barat
Sementara itu keunggulan Anies di Jabar disebabkan beberapa faktor yaitu, pertama, Anies identik dengan tokoh perubahan, sekitar 37,5 persen. Kedua, partai pengusung Anies yakni PKS dan Nasdem solid mendukung kandidat yang diusung, apalagi hadirnya PKS dalam koalisi sangat berpengaruh karena sejarah politik di Jawa Barat yang menunjukkan dukungan PKS terhadap kandidat di level pilgub dan pilpres signifikan bahkan menang.
Ketiga, jutaan warga Jawa Barat bekerja dan lalu lalang di Jakarta setiap hari, mereka bekerja di Jakarta dan melihat langsung pembangunan fisik dan merasakan langsung kebijakan pemerintahan Pemprov DKI pada masa Anies. Empat, Anies direpresentasikan sebagai figur yang mewakili visi politik keumatan. Masyarakat Jabar yang menginginkan pemimpin memiliki visi politik yang membawa kemaslahatan umat jumlahnya 44,6 persen.
Terkait Ganjar Pranowo yang berada pada posisi buncit di Jabar juga disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, secara historis politik kandidat dari kader PDIP selalu kalah dalam kontestasi politik baik Pilgub maupun Pilpres. Kedua, partai koalisi Ganjar hanya pemilih PDIP yang solid memilih Ganjar, sementara pemilih Hanura 100,0 persen dan Perindo 50,0 persen mayoritas memilih Anies Baswedan. Sementara pemilih PPP 41,7 persen mayoritas memilih Prabowo Subianto.
Ketiga, Ganjar Pranowo tidak merepresentasikan visi politik keumatan, visi politik yang membantu rakyat kecil/wong cilik yang selama ini lekat dengan PDIP hanya diminati oleh 25,5 persen masyarakat Jabar.
Survei ini dilaksanakan pada 15-22 Juni 2023, menggunakan metode multistage random sampling pada tingkat kepercayaan 95 persen, dan melibatkan 840 responden dengan margin of error di kisaran 3,38 persen.(chm)