- Istimewa
Diundang ASEAN Smart City Network, Bupati Ipuk Beber Program Smart Kampung
“Banyuwangi adalah contoh yang tepat. Di mana dengan keterbatasan anggaran mampu mengimplementasikan pelayanan publik berbasis digital. Bahkan, Banyuwangi bisa dibilang berhasil meningkatkan geliat ekonomi daerahnya,” ungkap Safrizal.
Untuk diketahui, berdasarkan data BPS, kenaikan kemiskinan di Banyuwangi selama masa pandemi 2020-2021 hanya 0,01 persen, merupakan kenaikan kemiskinan terendah di Jatim. Per 2022, angka kemiskinan Banyuwangi 7,5 persen; ini merupakan yang terendah dalam sejarah Banyuwangi sejak Indonesia merdeka.
Menariknya, imbuh Safrizal, Banyuwangi memiliki keunikan. Prinsip-prinsip smart city mampu diaplikasikan di daerahnya yang merupakan daerah pedesaan. “Hal ini menjadi pembelajaran penting. Apalagi hal tersebut berkorelasi dengan peningkatan ekonomi masyarakatnya,” jelasnya. (chm)