- Humas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Perjenjangan Buku untuk Meningkatkan Kecintaan Membaca
Dalam pelaksanaan Perjenjangan Buku, Kepala Sekolah SD Negeri Iyameli, Alor, NTT, Via Wata Legimakani merasakan dan menyaksikan dampak dari program ini secara langsung di sekolah yang dikelolanya.
“Dengan adanya program Perjenjangan Buku ini, saya rasa akan ada perubahan baik di daerah terpencil, khususnya di daerah saya,” ujarnya.
Untuk mendapatkan dampak secara maksimal, Via menerapkan strategi peningkatan minat baca melalui pendekatan dari guru ke murid, serta dari orang tua ke anaknya yang disesuaikan dengan minat dan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari.
“Dari segi bahasa pengantar, kami menggunakan bahasa bahasa ibu atau bahasa daerah agar anak-anak lebih tertarik dan lebih terangkul. Dari segi teknis, guru dan orang tua tidak langsung fokus pada teks, namun pertamatama mengajak anak untuk melihat-lihat gambar ditambah dengan perantara objek nyata seperti hewan dan tumbuhan. Pendekatan dari guru ke siswa,” jelasnya.
Perjenjangan Buku diatur dalam Peraturan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Nomor 30 Tahun 2022. Aturan tersebut juga merupakan salah satu wujud implementasi Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan Nasional. Dalam aturan ini dijelaskan bahwa Buku Berjenjang adalah Buku yang berisikan materi teks/gambar dan bahasa yang meningkat secara bertahap dari yang sederhana hingga lebih rumit sebagai tantangan membaca.
Jenjang A atau Jenjang Pembaca Dini adalah jenjang pembaca yang baru kali pertama mengenal buku yang memerlukan Perancah (scaffolding) untuk mendampingi anak membaca. Jenjang B atau Jenjang Pembaca Awal adalah jenjang pembaca yang memerlukan Perancah (scaffolding) dan mampu membaca teks berupa kata/frasa dengan kombinasi bunyi huruf, klausa, dan kalimat sederhana.
Jenjang C atau Jenjang Pembaca Semenjana adalah jenjang pembaca yang mampu membaca teks secara lancar berbentuk
paragraf dalam satu wacana. Jenjang D atau Jenjang Pembaca Madya adalah jenjang pembaca yang mampu memahami beragam teks dengan tingkat kesulitan menengah. Sedangkan Jenjang E atau Jenjang Pembaca Mahir adalah jenjang pembaca yang mampu membaca secara analitis dan kritis berbagai sumber bacaan untuk menyintesis pemikiran secara lebih baik Supriyatno berharap bahwa pelaksanaan pelaksanaan program Perjenjangan Buku ini dapat berjalan dengan baik dan penuh kesadaran.