- Tim tvOne - Ronaldo Bramantyo
Deteksi Dini Potensi Bencana Tanah Longsor, BPBD Wonosobo Tambah Alat EWS
Wonosobo, Jawa Tengah – Dalam upaya memperkuat deteksi dini bencana alam tanah longsor, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonosobo akan menambah Early Warning System (EWS) di sejumlah titik rawan longsor.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Wonosobo, Bambang Triyono, untuk mendeteksi bencana tanah longsor, pihaknya tengah mempertimbangkan upaya penambahan EWS dengan menggandeng Corporate Social Responsibility (CRS) dari BUMD, BUMN, serta beberapa pihak swasta.
“Minimnya sarpras di BPBD menjadi hambatan dalam penanganan kebencanaan , saya akan mencari terobosan dengan menggandeng CSR pihak BUMN, BUMD, Perbankan dan pihak swasta untuk bisa membantu mengadakan sarpras, agar kedepan dalam penanganan bencana di Kabupaten Wonosobo bisa lebih maksimal, disamping keterbatasan SDM yang dimiliki BPBD,” kata Bambang Triyono, saat dihubungi via telepon oleh tvonenews.com, Selasa (09/11/2021).
Bambang Triyono mengaku dari 13 EWS terpasang yang masih aktif dan berfungsi ada 8 yakni yang berada di Desa Pagerejo (Kertek), Pucungkerep (Kaliwiro), Kalikarung (Kalibawang), Medono (Kaliwiro), Watumalang, Garung Lor, Pulus dan Kalibening (Sukoharjo).
Sementara 5 EWS terpasang di Desa Tieng (Kejajar), Desa Ngasinan (Kaliwiro), Dusun Gelangan dan Tripis (Watumalang) dan Pagerejo (Kertek) dalam kondisi rusak.
“Ada 8 EWS yang masih berfungsi aktif dan 5 EWS yang kondisinya rusak. Untuk EWS yang rusak, kita akan segera memperbaikinya dengan mendatangkan teknisi dari Yogyakarta,” kata Bambang Triyono.
Mengingat hampir semua wilayah Wonosobo memiliki potensi rawan bencana tanah longsor, maka dengan pemasangan Early Warning System (EWS) dititik-titik rawan longsor, masyarakat bisa lebih tanggap ketika terjadi bencana di wilayah tersebut.
Menurut Bambang, sistem pemantaun EWS cukup mudah yakni dengan memanfaatkan aplikasi yang terpasang di smartphone berbasis android.
“Ketika alat EWS alarmnya berbunyi artinya ada pergeseran tanah di wilayah seputar alat tersebut dengan radius kurang lebih 1 km. Sistem pemantauan bisa melalui aplikasi android jadi lebih mudah apabila sewaktu waktu ada pergeseran tanah bisa langsung terdeteksi untuk kesiapsiagaan masyarakat sekitar,” katanya. (Ronaldo Bramantyo/Buz)