- Istimewa
Proyek Lampu Pocong Jadi Perbicangan Rakyat Medan! Pengamat Tata Kota sebut Bobby Nasution Tak Paham Sistem Pekerjaan
"Nah sekarang itu sudah dibayar 90 persen pada pengerjaan 50 persen, itu menunjukkan konsultan pengawas tidak ada atau pengawas ada itu kecolongan, kok bisa begitu. Uda dibayar kelebihan 40 persen kemana uang yang diterima oleh kontraktor atau uang 40 persen itu mereka makan atau tidak, kan kita enggak tau. Mana tau bagi bagi pula dia," bebernya.
Selain itu, Arjuna juga melihat dari sisi
Permasalahan tender menurutnya kalau proyek seperti itu harusnya ada panitia lelang, lalu dokumen lelangnya dan kemudian sudah dicantumkan ketentuan yang ada.
"Kalau memang dari OPD, itu sudah ada yang namanya pelaksana proyek, ada konsultan proyek perencana, dari awal disetujui keuangan anggaran, ada kontraktor ada konsultan pengawas. Nah konsultan pengawas inilah yang menentukan sekarang sudah sampai tahap berapa proyek ini berlangsung. Kalau sudah sekian persen dibayar sekian persen, Itu ada di SOPnya kontrak," pungkasnya.
Mendengar ucapan Bobby Nasution yang meminta pengembalian uang, Arjuna menyebutkan seharusnya sebagai Wali Kota Medan memahami bagaimana sistem kontrak.
"Bobby wajar saja tidak memahami, masalahnya orang disekeliling dia tidak mengingatkan dia. Artinya disekeliling dia bukan penasehat dia, bukan pendukung dia bisa- bisa pengkhianat dia. Kan sekarang ini untuk Bobby memalukan, banyak kali problem, kemarin lapangan merdeka, proyek sampah kemarin juga begitu. Sudah sibuk dia meresmikan taunya salah," ujarnya.
"Ini sekarang sudah sampai memecat, uang sekian puluh milliar balik itu teori mana, kalimat mana yang dipakai Bobby. Siapa pembisiknya itu, bisa aja pembisiknya itu calo-calo yang enggak ngerti bagaimana sistem tender, sistem kontrak, sistem pengawasan, sistem pembayaran. Kan harus ngerti," tutupnya. (ayr/aag)